Dalam kehidupan kita saat ini banyak kita temui korupsi. Saat ini gencar bangsa
Apasih yang dimaksud dengan kebijakan mendasar untuk memberantas korupsi? Mungkin salah satunya adalah tidak bergaya hidup mewah atau bergaya hidup sederhana. Apa hubungan korupsi dan
Tapi ironinya masyarakat
Hal itu sungguh berbahaya. Kita bisa menghalalkan segala cara untuk mendapat kemewahan, agar bisa di pandang orang, walau dengan cara korupsi atau berhutang.
Seandainya pemerintah mau menerapkan
Semua fasilitas dan gratifikasi yang di berikan oleh rakyat lewat pajak yang diberikan di pergunakan oleh para wakil yang tidak mewakilkan untuk dapat bergaya hidup mewah, kita yang bayarin para DPR/MPR/DPD untuk jalan-jalan keluar negeri, fasilitas kendaraan mewah keluaran terbaru, fasilitas rumah dinas, fasilitas yang katanya pembahasan UU/UUD, SBY menekankan kita untuk berhemat, dan alasan ini juga di pakai dalam kebijakan saat penaikan BBM.
Kenapa selalu rakyat yang diminta berhemat, lalu apakah pejabat boleh bergaya hidup glamor? Karena kebiasaan hidup mewah yang di contohkan oleh pejabat maka hampir seluruh rakyat Indonesia melakukan gaya hidup mewah dan pamer harta atau kekayaan, di tunjang dengan maraknya pusat perbelanjaan yang memamerkan barang-barang yang eksklusif yang tidak terjangkau oleh masyarakat, sehingga untuk mendapatkan barang-barang yang eksklusif masyarakat dan pegawai rendahan melakukan korupsi atau berhutang agar mereka bisa seperti para pejabat.
Coba bayangkan kalau semua pejabat tidak bergaya hidup mewah dan tidak menghambur-hamburkan uang negara, berapa banyak pendapatan yang bisa dimanfaatkan untuk rakyat yang membutuhkan, seandainya tunjangan yang diberikan kepada pejabat yang nilainya Milyaran Rupiah dimanfaatkan membangun sekolah-sekolah yang hampir ambruk, berapa banyak sekolah yang bisa dibangun, Seandainya ongkos studi banding yang luar biasa mahalnya, di tiadakan dan di gantikan dengan pemberian benih padi gratis bukankah akan mensejahterakan petani kita
Apakah para pejabat membutuhkan mobil dinas yang harganya Milyaran, jawabanya tidak meraka bisa menggunakan produk alternatif, seharusnya yang mendapat eksklusifitas adalah rakyat bukan pejabat, karena rakyat lebih membutuhkan, lihat dan buka mata kita, berapa banyak rakyat miskin secara aktual bukan data statistik pemerintah yang telah di manipulasi, berapa banyak korban gizi buruk, berapa banyak anak-anak tidak sekolah, sebuah hal yang kontras kalau kita melongok ke gedung MPR, atau kantor-kantor instansi pemerintah, di sana kita bisa menemukan mobil plat merah yang berupa mobil mewah, mereka cuma bisa bersilat lidah, semua pejabat sama dengan penjahat.
Saya mencoba mengajak seluruh sahabat untuk tidak bergaya hidup mewah, karena hidup sedarhana lebih membawa kedamaian, dan kedamaian lebih membawa kebahagian. Dalam hal ini juga saya mengingatkan kembali kepada semua sahabat, agar dalam pemilihan-pemilihan umum kita harus memilih wakil kita dengan tepat, bukan karena dia populer atau terkenal, bukan karena seorang artis, atau pilotikus yang mapan. dan jangan juga mau memilih karena di beri uang ratusan ribu, atau baju.
Karena itu, jangan lupa apa yang kita dapat pasti ada ongkosnya, pasti ada udang di balik batu, pasti ada maksud jahat di balik muka manis yang dicitraknya, pilih yang bisa membangun rakyat, pilih yang mempunyai integritas, pilih yang mempunyai rekam jejak yang baik, kalau anda tidak menemukan tidak memilih mungkin bisa menjadi alternatif, hal ini bisa menjadi pelajaran kepada Para penjahat politik, bahwa rakyat tidak bodoh, dan rakyat Indonesia tidak mau di bodohi, dan rakyat tidak mau memilih para koruptor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar