Senin, 23 Maret 2009

I LOVE MOM

Usai mendengar ceritamu, anakku, betapa beraganm ternyata dunia yang kita pijak ini.

Kau harus bersyukur dengan apa yang telah kau dapatakan selama ini. Betapa Sang Maha Pengasih tidak pernah berhenti memeberi KasihNya padamu, SayangNya padamu, sehingga engkau sekarang bisa dengan tegar berdiri di dunia yang menurut ibumu ini nak, sangat gampang untuk membuatmu sekedar mencoba kenikmatan sesaat.


Untuk masih bisa menjaga nilai-nilai yang kau yakini selama ini, engkau harus selalu bersyukur nak. Bersyukur bukan hanya dalam ucapan, tetapi juga dalam perbuatan, karena hakikatnya, bersyukur itu adalah mengoptimalisasaikan seluruh potensi yanga da pada dirimu di jalan kebaikan. Ah, optimalisasi, kata itu rumit tapi engkau pasti dapat memahaminya dengan mudah dan lebih tahu apa hakikat bersyukur sesungguhnya.


Seperti yang pernah engkau ceritakan pada ibumu," ibu, mengapa kebanyakan orang senang melakukan hal-hal yang dilakukan orang banyak, padahal menurutku itu tidak benar?". Nak, betapa polosnya pertanyaanmu, tapi ibu bersyukur karena kau masih mau untuk sedikit saja memahami, bahwa kebenaran tetaplah kebenaran walaupun sedikit orang yang akan melaksanakannya.


Banyak sekali orang-orang yang tidak mengenal dirinya karena ia belum atu tidak mengenal Tuhannya, maka itu anakku, sebaiknya senantiasalah engkau sempatkan untuk mengenal siapa TuhanMu, karena dengan mengenalNya engkau akan mengenal dirimu. Memiliki arahan hidup yang jelas dalam jalan yang benar adalah sesuatu yang tak ternilai harganya. Dengan itu kau pun tahu, bahwa ada kehidupan yang lebih berharga dari ini semua. Membeli kehidupan abadi dengan bertahan sejenak menjalankan nilai-nilai langit di bumi ini, cukuplah menjadi bekalmu untuk terus melangkah.


Wajar jika sesekali ibu mendengarmu mengeluh, karena bagaimanapun kau hanyalah mnusia biasa. Tapi nak, jangan sekali-kali engkau iri pada apa yang diperoleh orang lain. Kembali pada hakikat bersyukur, engkau harus pula belajar menerima. Sudah hak Sang maha Kaya untuk memberi kekayaan pada siapa saja yang dikehendakiNya. Ibu bangga punya anak yang bisa mandiri, karena dengan itu engkau belajar untuk menghargai kehidupan. Ibu tak perlu kau beri apa-apa nak, asala kau tetap dapat hidup di tengah kota yang pernah kau bilang, "terlalu tinggi untuk orang sederhana seperti kita bu". Ibu tahu kamu bisa, karena dibalik kesederhanaanmu, kau selalu punya mimpi yang tinggi. Dan mimpi itu pula lah yang mengantarkanmu ke kehidupanmu sekarang ini.


Sekarang, kau sudah tahu bagaimana rasanya hidup sendiri kan?Ibu berpesan kembali padamu, sebagai sesama wanita nak, agar kau tahu kemana kau berikan kesetiaanmu. Akan ada berbgai peran dalam kehidupanmu. Sebagai seorang hamba, engkau harus setia kepada RabbMu. sebagai seorang anak, engkau harus setia kepada ibumu, ibumu, ibumu, dan bapakmu. Sebagai seorang istri (dan kelak kau akan mengemban peran ini, mungkin tak lama lagi), kau harus menyerahkan kestiaanmu pada lelaki yang dengan gagah menjemputmu melalui rangkaian khitbah dan akad, karena ia pun telah berjanji untuk setia. Sebagai ibu (bersyukurlah engkau untuk dapat menjadi seorang ibu kelak, nak!), setialah engkau untuk mendidik anak-anakmu menjadi satria tangguh ataupun dewi peradaban. Sebagai wanita di tengah-tengah masyarakat, kau harus setia pada orang-orang di sekitarmu, setia memberi manfaat pada mereka.


Setelah ini, ibu tahu kau akan melangkah. Tetaplah tegar, bersyukur dan sabar.Semuanya akan berbuah manis selama kau meyakini keberadaan Sang Maha Kuasa. Doa ibu bersamamu, anakku.

Doa buat ibu


kata orang bijak,
kasih ibu sepanjang jalan,
kasih anak sepenggalah …
begitu jauh ya bedanya,
saya sendiri ?
terlampau malu saya,
belum memberikan apapun yang berarti buat beliau,
yang tak pernah menghalangi apapun mau saya,
waktu saya masih kecil, masih doyan-doyannya mandi hujan
saya cuma berani minta ijin kepada mama
[demikian saya memanggil ibu saya, ]
nyaris semua mau dan berontak saya,
hanya diiyakan dan dibalas dengan senyum,
lalu apa yang bisa saya berikan ?
apakah do’a yang saya panjatkan setiap hari dan sepanjang malam,
sudah cukup ?
saya ini sudah bikin susah, sejak dari lahir,
seluruh nyawanya dipertaruhkan, waktu anaknya ini lahir sungsang,
sampai saat ini,..
ah,
buat kalian, jangan pernah sekalipun berkata kasar pada ibumu,
bahkan sekedar menampakan muka manyun yang gak enak dilihat,
tanpa beliau,
kita tak akan pernah ada di muka bumi ini,
ibu adalah perawat, guru, pemberi nyawa dan rona hidup
..
selagi beliau ada,
rajin-rajinlah minta do’a kepada beliau,
sayangi beliau,
selalu berusaha menyayangi beliau
muliakan beliau,
jikalau jauh dari beliau, do’akan ibumu,

rabighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira”

Anak: Guruku Terhebat

Suatu sore sepulang dari kantor, saya menjumpai anak saya sedang mencari-cari sesuatu. Begitu melihat saya datang, Dito melonjak kegirangan, “Yah, bantuin cari roda mobilnya Dito yang lepas!”

“Oke, sebentar ayah ganti baju dan cuci tangan dulu ya!”

Setelah selesai berbenah dengan diri sendiri, maka saya pun menjumpainya di ruangan bermain. Ia masih melongok ke berbagai sudut dan kolong lemari mainannya. Wajahnya sedih sekali dan tampak tak bersemangat.

Sebenarnya saya pun capek sekali. Inginnya sih duduk minum Kopi hangat.

Setelah itu tak berapa lama saya menyadari diri saya sudah berada di kolong kursi dan lemari, mencari-cari benda ‘tak berharga’ itu. Dito sangat ingin saya menemukannya. Saya mulai menggeledah bantalan kursi, kotak mainan yang baru saja dipakainya, bagian belakang lemari mainannya dan berbagai sudut ruangan. Saya mendadak menjadi budak yang patuh bergerak kerepotan di antara tempat yang bagi saya asing dan berdebu.

Dito menguntit saya dengan gelisah sambil terus menggerutu, “Hmmm ke mana sih roda mobilnya?” kemudian mulai memberikan saran-saran yang semakin membingungkan saya.

Selama pencarian banyak pikiran berseliweran di kepala saya. Tiba-tiba beberapa jenis pikiran memuncak, “Sedang apa saya ini, mengaduk-aduk ruangan dan lemari dekil mencari sebuah roda mainan konyol yang tak berharga. Bagaimana mungkin saya bisa merunduk begini rendah? Mengapa saya menuruti keinginannya yang begitu mendadak?”

Saya menyadari semenjak kelahiran anak pertama saya, kehidupan berubah total. Berapa banyak waktu saya tersita oleh kegiatan-kegiatan konyol dan melelahkan seperti ini. Kadang saya merasa menjadi tawanan seorang penguasa kecil yang gila. Seperti kata, siapa itu ya, psikiater Inggris yang mengatakan bahwa keluarga adalah sebuah tungku penempaan kegilaan, uhh masa bodoh mengingat itu semua.

Tiba-tiba suasana hati saya berubah. Entah kenapa beberapa hal kecil yang seolah tampak bertentangan berseliweran dalam pikiran saya membuat saya menjadi lebih besar. Di saat saya merunduk rendah seperti ini, saya merasakan semangat saya tiba-tiba membubung. Hanya dengan membantu seorang anak saya merasa jauh lebih terbuka. Bagaimanapun ada bagusnya juga saya bergeser dari sebuah dunia hebat tempat semuanya jelas beralasan ke sebuah ruangan suram tempat bersembunyinya pretelan-pretelan kecil tak berharga yang terlupakan. “Hai dodo, siapa kamu? Bukankah masih ada sosok anak-anak dalam dirimu? Bukankah selama ini kamu punya prinsip bahwa kita bisa belajar di tempat manapun juga dan dari siapapun juga dalam situasi apapun juga?” demikian sebuah kesadaran yang muncul mengagetkan saya.

Sayapun menarik napas panjang, menatap mata Dito yang polos, mengendorkan keseriusan saya dan kemudian dengan bersemangat mengatakan, “Papa akan carikan sampai ketemu, oke!” dan sayapun melihat kelegaan menyelimuti dirinya. Seolah tahu bahwa ia mempunyai tempat berlindung yang tepat dan bahwa dirinya akan selalu aman bersama dengan orangtuanya.

Tak berapa lama saya berhasil menemukan roda mungil itu!!! Ohhhhh senangnya, saya pun teringat film Dora, seketika terngiang suara dito menyanyi menirukan lagu Dora sambil berjingkrak di depan film kesayangannya itu, “Berhasil, berhasil, berhasil, horeee!” ditoo pun segera memasang roda itu dan mobil-mobilan tersebut kembali utuh.

Sayapun termangu memandanginya serius menatap mobil-mobilan itu. Saya mengingat kembali momen-momen kecil seperti ini. Tak seberapa hebat sih, tapi kalau dikumpulkan koleksi saya banyak juga.

Sudah jelas dulu sebelum menjadi orangtua, saya punya lebih banyak waktu untuk diri sendiri. Saya bisa membaca, menulis, berpikir dan menikmati musik sambil meditasi tanpa gangguan. Meningkatkan kesadaran diri di atas dunia personal saya yang kecil. Sekarang ini sebaliknya, saya mencari-cari roda kecil konyol, memasang isolasi pada mobil-mobilan yang retak, melekatkan stiker pada mobil balap kecil dan berbagai kegiatan membuang waktu lainnya. Di penghujung hari saya kecapekan.

Tapi hidup saya jadi terasa lebih dalam dan lebih kaya dibandingkan sebelumnya. Saya jadi mengerti bahwa setiap momen dalam kehidupan sebagai orangtua, betapapun menjengkelkannya dan sepelenya, berisikan kejutan-kejutan tersembunyi serta banyak kesempatan untuk meningkatkan diri menuju cahaya kebijakan yang lebih baik.

Hidup bersama anak-anak kita memperkaya dan mengubah kepribadian kita menjadi lebih baik, asalkan kita mau menggunakan kesempatan itu. Rasa-rasanya seperti belajar di sebuah kursus super intensif yang mengajarkan semua pengalaman besar dalam kehidupan, yang memberi kita pemahaman lebih kental dan perhatian lebih tajam pada keindahan, cinta, kepolosan, permainan, derita dan maut, kesabaran, kebenaran, identitas, rasa syukur, masa lalu, kecerdasan, pengajaran, keleluasaan dan masih banyak lagi.

"Kebijaksanaan” Orangtua

Dito cemberut setelah dimarahi ayahnya. Ia merasa sangat butuh ayahnya untuk membantu.Tetapi malah diminta mengerjakan sendiri.
”Kalau tahu akhirnya toh diminta mengerjakan sendiri ngapain repot-repot menunggu ayah selesai. Huhhh menyebalkan! ayah menyebalkan!”, gerutunya dalam hati.
Sementara sang ayah kembali melanjutkan aktivitasnya. Tetapi pikirannya tidak bisa fokus pada apa yang dikerjakannya. Ia pun tak tahu apa yang membuatnya punya perasaan seperti itu.
Siang berganti sore dan dengan cepat sore berganti malam. Seisi penghuni rumah Dito tertidur lelap. Tetapi ayah dito tak bisa memejamkan mata secara sempurna.
Tiba-tiba ia mendengar suara halus dari dalam hatinya. Suara itu menegurnya dengan lemah lembut namun penuh ketegasan. ”Engkau marah dengan dirimu sendiri tapi engkau tumpahkan pada anakmu yang tak tahu apa-apa. Sebenarnya kemarahanmu pada Dito tak perlu terjadi. Engkau bingung bagaimana harus menghadapi Dito bukan? Selama ini engkau tak pernah punya waktu untuk memikirkan strategi mendidik dan mengelola anak-anakmu!”
Semalaman ia tidak dapat tidur nyenyak. Ia merasa telah berbuat banyak untuk anaknya. Ia sudah membiayai sekolah dan kursus Dito. Ia membelikan berbagai keperluannya, mengajaknya berlibur, menemaninya bermain, tapi sepertinya masih ada yang kurang. Seribu pertanyaan lagi masih menggantung di pikiran.
Apa yang dialami ayah Dito banyak dialami orangtua lain. Mereka semua tak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan. Semua pada bingung harus bagaimana. Ada banyak sekali tawaran tentang konsep pendidikan anak di luar sana. Semuanya laris manis. Mulai dari lagu yang bisa menstimulasi otak bayi sampai pendidikan super yang akan membuat anak kita menonjol dibanding anak lain. Dan semuanya dilatarbelakangi hasil penelitian ilmiah yang mutakhir.
Lalu apa jadinya? Orangtua menjadi terprovokasi dan laris manislah semuanya. Segala bisnis yang menyangkut anak, mulai dari keperluan bayi, mainan edukatif, buku bergambar, musik edukatif sampai sekolah berbahasa asing yang mempunyai berbagai fasilitas mentereng mulai bermunculan. Semuanya dikarenakan adanya permintaan pasar.
Lebih tepatnya semua dikarenakan banyaknya orangtua yang bingung bagaimana harus mendidik anaknya. Orangtua kebanyakan ingin semuanya cepat beres. Mereka tak sempat lagi berpikir mana yang esensial bagi anaknya. Ketika teori-teori hasil penelitian ilmiah disampaikan sebagai latar belakang suatu produk atau jasa maka mereka langsung terbuai.
Para orangtua sendiri tidak mempunyai pengetahuan yang cukup memadai untuk menilai produk yang ada di pasar. Mereka hanya menilai segala sesuatu dari seberapa cepat hasilnya tampak pada anak mereka. Jika itu memakan waktu lama, bertahun-tahun misalnya, maka mereka akan menganggap produk itu tidak bagus.
Orangtua disibukkan berburu produk yang bagus untuk anaknya. Mereka sibuk menilai berbagai produk dan jasa yang akan digunakan untuk anaknya. Waktu mereka habis untuk hal tersebut.
Orangtua tidak menyadari bahwa kemampuan mereka menilai produk dan jasa sebanding dengan dalamnya pengetahuan yang mereka miliki tentang psikologi tumbuh kembang anak beserta segala aspeknya. Jadi setiap orang pastilah mendapatkan manfaat dari segala macam produk tersebut tergantung dari seberapa dalam kita mengerti tentang produk tersebut. Kebanyak orangtua lupa untuk mengedukasi dirinya sendiri agar mampu memilih sesuatu yang baik bagi anaknya. Mereka kebanyakan hanya mengandalkan pengetahuan dari orangtua mereka. Atau informasi sepotong-sepotong dari majalah dan teman yang memilki kasus serupa.
Orangtua sibuk meminta anak-anaknya belajar segala sesuatu tetapi mereka sendiri lupa untuk belajar. Padahal wawasan luas yang dimiliki orangtua menentukan pendidikan dan pengasuhan seperti apa yang akan diterima anaknya.
Baiklah mari kita misalkan segala pengetahuan yang diperlukan untuk mendidik anak diberi skala dari satu sampai sepuluh. Sepuluh adalah skala terbaik. Orangtua yang memiliki pengetahuan mendidik anak di skala 4 akan memperlakukan anaknya dengan cara yang berbeda sama sekali dibanding orangtua yang memiliki skala 8.
Anak dengan orangtua skala 4 akan mengalami perlakuan yang berbeda dengan anak yang orangtuanya berskala 8. Di manakah skala anda ?
Banyak orangtua menanyakan, “Bagaimana caranya menilai kemampuan diri sendiri untuk menangani anak?”
Mudah sekali. Ada beberapa hal penting yang patut kita kuasai sebagai dasar untuk membimbing anak.
Inilah beberapa hal penting dan mendasar yang perlu dikuasai dengan mendalam agar bisa mendidik anak kita menjadi sukses dan bahagia :
• Mengenali diri sendiri dengan baik dan mampu mengelola emosi sendiri. Jika sebagai orangtua kita tidak mampu mengenali diri sendiri dan mengelola emosi dengan baik bagaimana kita bisa mengerti dan memahami orang lain (anak kita)
• Memiliki persepsi yang benar tentang mendidik dan mengasuh anak. Persepsi yang benar bisa dicapai jika kita mengerti cara berpikir yang benar dan mempunyai pengetahuan luas tentang anak-anak
• Mengerti tentang mekanisme pikiran dan fungsi otak sehingga kita mampu mempertimbangkan setiap tindakan dan ucapan
• Mengerti bagaimana pikiran memroses informasi dan pengalaman serta dampaknya di masa depan anak
• Kemampuan berkomunikasi yang bagus sehingga mampu menyampaikan maksud baik kita kepada anak tanpa distorsi makna. Semua orangtua bermaksud baik terhadap anaknya tetapi seringkali anak memaknainya dengan salah karena cara komunikasi yang tidak tepat
• Mengenali tipe kepribadian anak sehingga mampu interaksi anak-orangtua berjalan dengan baik
• Mengenali tipe dan gaya belajar anak sehingga kita mampu mengarahkan anak mencapai prestasi opitmal di bidang akademis
• Mengerti setiap proses tumbuh kembang anak serta apa yang diperlukan di setiap proses
• Kemampuan membantu anak mengatasi trauma sederhana
• Kemampuan membantu anak mengatasi masalah emosional dan membantunya memiliki kontrol diri yang baik
• Kemampuan membantu anak mengembangkan disiplin yang sehat tanpa merusak harga dirinya

Itulah beberapa hal mendasar yang perlu dikuasai orangtua agar mampu mendidik anak untuk tumbuh menjadi manusia sukses dan bahagia. . Jika kita umpamakan bisa menguasai semua hal di atas maka kira-kira kita akan berada di skala 6 atau 7 sebagai orangtua yang baik. Karena ada berbagai hal lain yang penting tergantung dari situasi dan kondisi masing-masing. Ingatlah jika kita berada di skala 8 sebagai orangtua maka kita akan memandang segala hal tentang permasalahan anak dengan cara yang sama sekali berbeda dibanding jika kita berada di skala 3 atau 4 atau 5.
Di angka berapakah skala Anda sebagai orangtua? Kapankah Anda mau meningkatkan diri sebagai orangtua agar bisa menjadi yang terbaik demi anak Anda? Kita tak akan pernah tahu kapan kita akan menjadi sempurna sebagai orangtua bagi anak kita. “Skala kebijaksanaan” ini pun sebenarnya tak berujung, namun satu hal yang pasti bahwa jika kita lebih banyak belajar sehingga tahu lebih banyak maka kita memiliki kecenderungan besar mengambil keputusan yang tepat bagi anak-anak kita. Belajar dan mempraktekkan apa yang dipelajari adalah satu cara yang pasti untuk bisa meningkatkan kapasitas kita menjadi yang terbaik bagi anak-anak kita ……………………

Menghadapi Ledakan Emosi Anak

Tingkah laku kemarahan anak Anda yang masih kecil tidak kunjung berhenti juga hari itu. Terdengar jeritan tingginya begitu memekakkan telinga. Dan banyak barang telah menjadi sasaran kemarahannya. Semua tindakan orangtua jadi salah. Secara naluriah, Anda ingin pergi meninggalkan situasi seperti ini bukan?? Namun ini bukanlah pilihan bijaksana. Pastilah ada solusi pemecahannya.

Hiruk-pikuk si kecil yang sedang berteriak dan menendang ini dapat membuat kita, para orangtua, frustasi. Bagaimana menghadapi situasi ini? Alih-alih melihat kemarahan sebagai suatu bencana, mari kita coba melihat kemarahan sebagai kesempatan untuk belajar.

Kenapa Emosi Anak-anak Bisa Meledak?

Ada berbagai perilaku ledakan emosi, mulai dari menangis dan melolong hingga menjerit, menendang, memukul, maupun menahan nafas kuat-kuat. Ledakan emosi biasanya terjadi dari usia 1 hingga 3 tahun, baik anak laki maupun perempuan. Temperamen anak-anak berubah secara dramatis, jadi beberapa anak mungkin mengalami ledakan emosi secara berkala, sedangkan yang lain mungkin hanya jarang-jarang saja.

Bahkan anak kecil yang baik sekalipun terkadang bisa mengalami ledakan emosi yang sangat kuat. Ini adalah bagian pengembangan diri yang normal dan tidaklah perlu dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Perlu disadari bahwa anak-anak belum memiliki kemampuan kontrol diri seperti orang dewasa.

Bayangkan bagaimana rasanya saat Anda butuh untuk mengoperasikan sebuah DVD Player dan tidak bisa melakukannya, tidak peduli betapa kerasnya Anda mencoba. Hal ini disebabkan karena Anda tidak mengerti cara melakukannya. Sangatlah membuat frustasi, bukan? Beberapa dari kita mungkin mengomel, melemparkan buku petunjuk pengoperasian, membanting pintu dan lain sebagainya. Itu adalah luapan emosi versi orang dewasa. Nah anak-anak juga mencoba menguasai dunia mereka, dan di saat mereka tidak bisa melakukan sesuatu, sering kali mereka menggunakan satu cara untuk melampiaskan kejengkelan mereka, yaitu meluapkan emosinya.

Beberapa penyebab dasar dari ledakan emosi yang sering dikenali adalah kebutuhan akan perhatian, lelah, lapar, ataupun perasaan tidak nyaman. Sebagai tambahan, ledakan emosi ini adalah akibat frustasinya si anak karena mereka tidak bisa mendapatkan sesuatu (misalnya suatu benda ataupun perhatian orangtuanya) untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Frustasi merupakan suatu bagian dari hidup mereka yang tidak bisa dihindarkan sembari mereka mempelajari bagaimana manusia, benda, dan tubuh mereka bekerja.

Ledakan emosi juga umum dialami saat usia 2 tahun, saat di mana anak-anak belajar menguasai bahasa. Mereka mengerti akan sesuatu namun susah untuk mengatakannya karena keterbatasan bahasa. Bayangkan bila kita tidak bisa mengkomunikasikan kebutuhan kita kepada seseorang; ini adalah pengalaman buruk yang bisa memicu emosi. Dengan meningkatnya kemampuan berkomunikasi, ledakan emosi ini cenderung menurun.

Penyebab lain dari ledakan emosi terjadi saat anak harus melewati suatu masa dimana kebutuhan akan otonomi meningkat. Di masa ini mereka ingin mendapatkan suatu kebebasan dan pengendalian. Sebenarnya hal ini adalah kondisi yang bagus untuk memupuk semangat berjuang, di mana seringkali anak berpikir “aku bisa mengerjakannya sendiri” atau “aku mau itu, berikan itu padaku”. Nah, saat mereka merasa bahwa mereka tidak bisa mengerjakan atau tidak bisa memperoleh apa yang mereka inginkan, maka ledakan emosi bisa terpicu.

Menghindari Ledakan Emosi Kemarahan

Cara terbaik untuk mengatasi ledakan emosi adalah dengan menghindarinya bilamana memungkinkan. Berikut ini adalah strategi yang bisa membantu:

* Pastikan anak Anda tidak bersandiwara hanya karena dia tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Bagi seorang anak, perhatian negatif (reaksi orangtua terhadap ledakan emosi kemarahannya) adalah lebih baik ketimbang tidak ada perhatian sama sekali. Cobalah untuk membiasakan diri mengenali perilaku baik sang anak dan memberikan penghargaan atas perilaku baiknya.
* Cobalah memberi anak-anak tersebut suatu kontrol atas hal-hal kecil yang mereka sanggup lakukan. Hal ini akan memenuhi kebutuhan mereka akan kebebasan dan mengurangi ledakan emosi kemarahan secara drastis. Tawarkan pilihan kecil seperti “Apakah kamu mau jus jeruk atau jus apel?” atau “Apakah kamu mau menggosok gigi sebelum atau setelah mandi?”. Dengan cara ini, Anda tidak bertanya “Apakah kamu mau menggosok gigi sekarang?” yang tanpa bisa dihindari akan dijawab oleh sang anak dengan “Tidak”.
* Simpan dengan baik benda-benda berbahaya agar di luar jangkauan anak-anak, jauhkan dari pandangan mata ataupun jangkauan tangan mereka; sehingga mereka tidak perlu berjuang begitu keras untuk mendapatkan benda-benda tersebut. Tentu saja hal ini tidaklah mungkin bisa dilakukan setiap waktu, khususnya di luar rumah di mana lingkungan tersebut tidaklah bisa dikendalikan.
* Alihkan perhatian sang anak. Manfaatkan rentang perhatian anak yang pendek dengan menawarkan barang pengganti ataupun memulai aktivitas baru untuk menggantikan aktivitas yang berpotensi membuat frustasi ataupun yang dilarang. Atau bisa juga dengan mengganti suasana dengan membawa mereka ke ruang lain.
* Tatkala anak-anak bermain atau berusaha menguasai suatu tugas baru, aturlah agar mereka bisa mengalami keberhasilan setahap demi setahap. Berikan mainan yang sesuai dengan umurnya. Juga mulailah dengan sesuatu yang sederhana dan mudah sebelum melanjutkannya dengan tugas yang lebih menantang.
* Pertimbangkan permintaan anak dengan seksama. Apakah permintaan ini terlalu berlebihan atau tidak? Pertimbangkan dengan baik, penuhi permintaan tersebut bilamana tidak berlebihan.
* Ketahui limit/batasan anak Anda. Jika Anda tahu anak sedang lelah, maka tidaklah tepat untuk mengajaknya berbelanja ataupun memintanya melakukan satu tugas lagi.

Jika anak masih mengulangi aktivitas yang dilarang padahal membahayakan, peganglah sang anak dengan kuat untuk beberapa menit. Tatap matanya dan katakan Anda tidak mengijinkan tindakannya. Tetaplah konsisten. Anak-anak harus mengerti bahwa Anda serius untuk masalah yang berkaitan dengan keamanan.

Taktik Menghadapi Ledakan Emosi Kemarahan

Hal terpenting yang harus diingat tatkala berhadapan dengan seorang anak yang sedang marah, tidak peduli apa sebabnya, adalah tetap bersikap tenang. Jangan memperparah keadaan dengan rasa frustasi Anda. Anak-anak bisa merasakan saat orangtua mereka menjadi frustasi. Hal ini bisa membuat frustasi mereka menjadi lebih parah. Tarik nafas dalam-dalam dan cobalah untuk berpikir lebih jernih. Anak Anda meniru teladan Anda. Memukul anak tidaklah membantu dalam situasi seperti ini; karena anak akan menangkap pesan bahwa kita bisa menyelesaikan masalah dengan pukulan. Milikilah kontrol diri yang cukup.

Pertama, coba pahami apa yang sedang terjadi. Ledakan emosi kemarahan harus ditangani secara tersendiri tergantung dari penyebabnya. Cobalah untuk mengerti penyebabnya. Misalnya ketika anak Anda sedang mengalami kekecewaan besar, Anda perlu berempati dengannya sebelum mengarahkan tindakan dan sikap selanjutnya.

Situasinya akan berbeda saat menghadapi ledakan emosi dari seorang anak yang mengalami penolakan. Sadarilah bahwa anak kecil belum memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu alasan dengan baik, sehingga Anda mungkin tidak menerima penjelasan yang memuaskan. Mengabaikan ledakan amarah mereka adalah satu cara untuk menangani hal ini dengan catatan ledakan emosi ini tidak membahayakan anak Anda ataupun orang lain. Lanjutkan saja aktivitas Anda setelah memberikan perhatian sesaat, biarkan ia berkutat sendiri dengan perasaannya namun masih dalam jarak pandangan Anda. Jangan tinggalkan anak kecil Anda sendirian, bila tidak, dia akan merasa ditinggalkan dengan emosi yang masih belum terkontrol. Ingat cara ini tidak selalu berhasil namun untuk kasus ringan bisa jadi sangat membantu.

Nah ceritanya akan sangat berbeda jika anak-anak yang sedang marah tersebut berada dalam bahaya karena menyakiti dirinya sendiri atau orang lain. Sebaiknya anak ini dibawa ke tempat yang tenang dan aman untuk ditenangkan. Hal ini juga berlaku untuk ledakan emosi yang terjadi di tempat umum.

Anak-anak yang lebih besar cenderung memanfaatkan ledakan emosi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Apalagi jika mereka telah mengetahui taktik ini berhasil sebelumnya. Jika anak-anak tersebut telah bersekolah, adalah pantas untuk meminta mereka ke kamar mereka untuk menenangkan diri dan memikirkan perilakunya. Ketimbang menggunakan batasan waktu tertentu, orangtua bisa meminta mereka tetap berada di kamar hingga mereka telah bisa mengendalikan diri. Ini adalah pilihan untuk penguasaan di mana anak belajar untuk mengendalikan diri dengan tindakan mereka.

Setelah Badai Kemarahan

Terkadang seorang anak mengalami kesulitan menghentikan kemarahannya. Dalam kasus ini, kita bisa bantu mereka dengan berkata “Saya akan membantu menenangkanmu sekarang”. Tapi jangan beri penghargaan kepada anak Anda setelah kemarahannya dengan mengalah. Hal ini hanya akan membuktikan kepada anak Anda bahwa ledakan emosi adalah efektif untuk memaksakan kehendaknya. Sebagai gantinya, puji anak Anda atas keberhasilannya mengendalikan diri.

Setelah kemarahan, anak juga menjadi peka ketika mereka mengetahui bahwa mereka tidak lagi berlaku manis. Nah inilah saat yang tepat untuk memeluk mereka dan meyakinkan bahwa mereka tetap dicintai tanpa syarat.

Cara Mengetahui Bahasa Cinta

Jika Anda sudah membaca artikel sebelumnya mengenai Apa Bahasa Cinta Anak Anda ? dan penjelasan tentang masing-masing bahasa cinta yaitu Kata-kata Pendukung, Waktu Berkualitas, Sentuhan Fisik, Hadiah dan Layanan maka sekarang Anda tentu ingin tahu bagaimana cara yang tepat untuk mengetahui apa bahasa cinta anak anda bukan ? Di artikel ini Anda akan belajar beberapa cara untuk mengidentifikasi atau menentukan bahasa cinta utama dari anak anda. Walaupun anak senang bila kita melakukan kelima bahasa cinta padanya, tetapi anak Anda pasti mempunyai bahasa cinta utama dan kedua yang dominan. Nah itulah yang ingin kita identifikasi.
Yang penting perlu Anda ketahui adalah mempelajari bahasa cinta itu membutuhkan waktu, demikian pula untuk menentukan bahasa cinta anak anda, membutuhkan waktu pengamatan paling tidak 2 minggu sampai dengan 1 bulan. Ok, jadi inilah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk mengetahui bahasa cinta utama anak anda.

1. Amati Cara Anak Mengungkapkan Cintanya ke Anda sebagai Orangtuanya. Anak kecil cenderung mengungkapkan cintanya dengan bahasa cinta yang paling diinginkannya. Apabila anak berusia 5 hingga 8 tahun sering mengucapkan kata-kata penghargaan seperti “Ibu, saya senang sekali dengan makan malamnya” atau “Ayah, terima kasih ya atas bantuannya mengerjakan PR ku” atau “Mama, saya sayang Mama”, Anda boleh menduga dengan tepat bahwa bahasa cinta utamanya adalah kata-kata pendukung.
Metode identifikasi ini agak kurang efektif pada anak berusia 12 tahun keatas, terutama dengan mereka yang pernah berhasil memanipulasi yaitu anak mengetahui bahwa orangtua cenderung mengikuti kehendaknya bila dia mengucapkan kata-kata manis ke orangtuanya. Itu sebabnya metode ini paling baik digunakan pada anak berusia 5 hingga 10 tahun.

2. Amati Cara Anak Mengungkapkan Cintanya kepada Orang Lain. Apabila anak kelas satu selalu ingin memberi gurunya sesuatu (dari keinginan anak sendiri, bukan suruhan kita sebagai orangtua), hal ini mungkin menandakan bahwa bahasa cinta utamanya adalah menerima hadiah. Seorang anak yang bahasa cintanya adalah hadiah, akan senang luar biasa sewaktu ia menerima hadiah dan ingin orang lain juga menikmati kesenangan yang sama.

3. Mendengarkan Permintaan yang Paling Sering Diajukan Anak. Apabila anak anda seringkali mengajak Anda bermain dengannya, mengajak Anda berjalan-jalan bersama atau duduk dan membacakannya sebuah cerita, berarti ia sedang meminta waktu berkualitas. Apabila banyak permintaanya yang cocok dengan pola ini, kemungkinan besar bahasa cintanya adalah Waktu Berkualitas. Memang semua anak butuh perhatian dari orangtuanya, tetapi bagi anak yang bahasa cintanya adalah Waktu Berkualitas, jumlah permintaannya akan waktu bersama akan jauh lebih banyak daripada permintaan lain.
Apabila anak anda terus-menerus meminta anda komentar tentang hasil kerjanya seperti “Menurut mama gambar buatan saya ini bagaimana ? bagus gak ?” atau “Ma, aku pakai baju ini tampak cantik gak ma ?”, mungkin bahasa cintanya adalah Kata-kata Pendukung. Memang semua anak membutuhkan dan menginginkan kata-kata seperti ini tetapi anak yang punya bahasa cinta kata-kata pendukung cenderung permintaan ini yang dominan.

4. Perhatikan Keluhan yang Paling Sering Disampaikan oleh Anak. Jika anak sering mengeluh tidak menerima sesuatu dari orangtuanya seperti “Ibu / Ayah tidak pernah punya waktu buat saya” atau “Ibu selalu harus merawat bayi” atau “Kita tidak pernah pergi bersama-sama”, kemungkinan bahasa cintanya adalah Waktu Berkualitas. Kalau dia hanya sekali-sekali mengeluhkan kurangnya waktu bersama, memang tidak langsung berarti bahasa cintanya adalah waktu berkualitas. Setiap anak kadangkala memang lagi suka mengeluh, tetapi bila pola keluhannya konsisten, itu dapat menjadi petunjuk dari bahasa cintanya.

5. Membiarkan Anak Memilih Satu dari Antara Dua. Anda bisa mengetahui bahasa cinta utama anak Anda dengan membuat dia memilih salah satu dari dua bahasa cinta. Sebagai contoh, seorang ayah mungkin berkata ke anaknya yang berusia sepuluh tahun “Budi, Ayah akan pulang lebih awal Kamis sore, kita bisa pergi mancing bersama atau membantumu memilih sepatu basket baru. Mana yang kau sukai ?” Anak mempunyai pilihan di antara Waktu Berkualitas dan Hadiah. Seorang ibu bisa mengatakan kepada puterinya “Sore ini ibu punya waktu luang, kita bisa jalan-jalan bersama atau memperbaiki rok barumu. Mana yang lebih kau sukai ?” Pilihan ini jelas adalah antara waktu berkualitas dan layanan. Pilihan-pilihan ini bisa memberi petunjuk tentang bahasa cinta anak anda.
Berikan beberapa pilihan selama beberapa minggu dan catatlah pilihan si anak. Apabila sebagaian besar pilihannya konsisten di salah satu bahasa cinta, kemungkinan besar Anda telah menemukan bahasa cinta anak Anda. Jika Anak anda tidak menginginkan kedua pilihan Anda, coba lagi dengan pilihan lain. Dengan waktu dan ketekunan, Anda akan menemukan pola yang konsisten ini.
Itulah 5 metode / cara yang bisa Anda gunakan untuk mengetahui bahasa cinta utama anak Anda. Dengan mengetahui bahasa cinta utama anak Anda, anda sebagai orangtua akan memiliki sebuah cara yang efektif dalam mengisi tangki cinta anak Anda.

Kebersamaan Dalam Keluarga

Dalam kondisi dunia yang makin banyak memberikan tuntutan, memaksa suami dan istri pergi ke luar rumah untuk bekerja sehingga banyak keluarga kurang memiliki kesempatan untuk menjalin kebersamaan dalam keluarga. Hand phone yang pada awalnya dimaksudkan sebagai sarana untuk memudahkan berkomunikasi sehingga jalinan kebersamaan bisa terjaga, sering berubah menjadi sumber bencana retaknya komunikasi. Padahal, kebersamaan dalam keluarga akan memberikan tambahan energi positif kepada anggotanya.

Kebersamaan? apakah itu?

Kebersamaan yang saya maksudkan dalam hal ini tidak sekedar kehadiran fisik belaka, namun adanya keterlibatan emosi pada seluruh anggotanya.
Kebersamaan yang terjalin dengan kualitas yang bagus, tidak akan terpengaruh oleh kuantitas waktunya. Waktu yang hanya 1 jam dapat sangat bermanfaat jika seluruh anggota keluarga benar-benar ikut terlibat di dalamnya dibandingnya waktu sepanjang 12 jam yang hanya dimanfaatkan untuk saling diam atau konsentrasi dengan aktivitas masing-masing.

Sarana Pembangun Kebersamaan

Ada banyak sarana yang bisa kita manfaatkan untuk membina kebersamaan dalam keluarga, antara lain :

1. Bercanda bersama

Kapankah terakhir kali Anda bercanda dengan pasangan Anda ?
saya yakin anda akan diam dan tersenyum tidak akan menjawab walau dihati kecil
anda.ingin menjawab.

Bercanda itu sangat penting karena di dalam bercanda ada kegembiraan. Kegembiraan itu akan membuat pola pandang kita terhadap berbagai masalah yang ada berubah. Kegembiraan mampu menjernihkan pandangan kita terhadap sesama anggota keluarga.bahwa dengan bercanda, mereka dimudakan kembali. Relasi antara suami-istri diremajakan kembali.

2. Bermain bersama

Bermain, adalah aktivitas yang tanpa tuntutan. Di dalam bermain tidak ada kalah atau pun menang. Jika toh diciptakan kompetisi, itu bertujuan untuk meramaikan, bukan untuk benar-benar berkompetisi.

Ingat, bermain bersama butuh keterlibatan semua pihak. Jangan ada yang hanya menjadi penonton. Dalam acara Family Gathering, yang saya sebut di atas, pada sesi dinamika keluarga yang difasilitasi dengan menggunakan sebuah permainan, nampak bahwa ketika bermain, tidak ada batasan antara anak dengan orangtua. Semua anggota keluarga mampu menggali kegembiraannya dengan leluasa, tanpa kekangan. Anak mampu mengoreksi perlakuan orangtua dengan lugas, demikian pula orangtua dapat memberikan masukan tanpa kemarahan.

3. Belajar bersama

Yang dimaksudkan belajar bersama dalam hal ini bukan sekedar duduk bersama dalam satu meja dan masing-masing membawa bahan materi pembelajaran untuk dipelajari. Sekali lagi hal itu hanyalah kebersamaan fisik. Belajar bersama dalam hal ini adalah membahas sebuah kajian bersama-sama. Pilihlah bahan yang ringan dan aktual dan sesuai dengan tingkat kemampuan berfikir anak, misalnya bahasan tentang buah, mainan, pakaian, atau apa saja yang ada di sekitar kita. Dengan catatan : Jika bahan kajian berupa sikap orang, buatlah agar jangan sampai pembahasan berubah menjadi ajang “membiarakan kejelekan orang”.

4. Nonton Televisi / Bioskop Bersama

Tentu, pilihlah tontonan yang bermutu dan menyegarkan, seperti komedi atau film-film yang sepadan dengan usia anak-anak Anda. Tontonan hendaknya disukai oleh semua keluarga. Anda bisa menyesuaikan dengan selera anak, namun, boleh juga Anda mengajak anak menyukai selera Anda, tentu bukan dengan paksaan. Sebab, jika apa yang ditonton ternyata hanya disukai oleh sebagian anggota, yang akan terjadi bukanlah sebuah kebersamaan, tetapi saling ganggu, bahkan bisa terjadi konflik. Anda sekeluarga bisa membahas apa yang telah Anda tonton bersama, meski hanya sekedar menyampaikan perasaan atau kesan.

5. Rekreasi Keluar bersama

Pernahkah ketika Anda bermaksud untuk berlibur bersama ternyata suasana justru berubah menjadi ajang percekcokkan? Itu namanya bukan rekreasi bersama melainkan bertengkar sambil jalan-jalan. Nah, jika Anda ingin berekreasi bersama, sebelumnya Anda harus membuat rancangan yang merupakan keputusan bersama dan harus dijalankan bersama. Oleh karenanya, perlu ada komitmen bersama sebelum Anda beranjak dari rumah. Sesuaikan barang bawaan dengan kapasitas tenaga dan keperluan Anda. Pastikan bahwa barang-barang yang penting sudah Anda kemas, akan lebih baik jika Anda membuat daftar barang yang akan Anda bawa. Mengapa ini penting? Karena banyak terjadi percekcokan dalam perjalanan hanya disebabkan sebuah barang yang tertinggal.

Rekreasi harus segera dimulai sesaat Anda berangkat, dalam arti bahwa perjalanan Anda pun harus dirancang sebagai sebuah rekreasi. Oleh karenanya Anda dan keluarga harus bisa menikmati perjalanan Anda. Akan lebih baik apabila Anda sekeluarga membuat keputusan untuk menciptakan kebahagiaan sepanjang rekreasi Anda.

6. Doa bersama

Semua agama mengakui bahwa doa bersama dirasa sangat ampuh demi terkabulnya sebuah permohonan. Selain itu, tahukah Anda bahwa doa bersama membuat Anda sekeluarga merasa “menyatu”? Jika Anda belum percaya, silakan Anda coba dan jadikan sebagai sebuah kebiasaan di dalam keluarga Anda.

Jika Anda mencermati keenam sarana di atas, terlebih jika Anda laksanakan, Anda akan menyadari bahwa:

1. Kebersamaan dalam keluarga bisa dibangun tanpa harus menyita seluruh waktu Anda
2. Kebersamaan dalam keluarga akan mendatangkan energi positif yang dapat
mendukung aktivitas Anda di luar rumah, dalam pekerjaan atau bisnis Anda.
3. Kebersamaan dalam keluarga akan membuat Anda merindukannya
4. Kebersamaan dalam keluarga akan memotivasi keterbukaan dalam keluarga. Dengan
demikian, akan muncul sikap saling percaya dan saling menghargai di dalam
keluarga Anda.
5. Kebersamaan menumbuhkan rasa saling memiliki dan kesamaan visi dan misi antara
Anda dengan pasangan dalam rangka mengasuh buah hati Anda.

Demikian pengalaman saya, semoga bermanfaat bagi seluruh orangtua yang membaca artikel ini. Selamat menikmati anugerah Tuhan sebagai orangtua.

Salam hangat penuh cinta untuk Anda sekeluarga,

Kasih Ibu Sepanjang Masa

“Oh, saya hanya seorang ibu rumah tangga”, demikian kata seorang ibu ketika saya tanya apa pekerjaannya.

“Hmm, menarik sekali. Mengapa Anda mengatakan ‘hanya seorang ibu rumah tangga’? Bukankah seharusnya Ibu dengan bangga mengatakan bahwa ibu adalah seorang ibu rumah tangga? Tak ada alasan untuk tidak menjadi bangga karena Ibu adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki peran besar mendukung anak-anak dan suami dalam membangun masa depan”, demikian jawab saya.

“Ah, Bapak bisa saja berbasa-basi. Saya ini kan cuma di rumah. Tidak menghasilkan apa-apa”, kata sang ibu.

“Janganlah mengukur prestasi Ibu dari banyaknya uang yang dihasilkan. Ibu menghasilkan sesuatu yang tak nampak. Ibu mampu menghasilkan dan menjadi sumber cinta yang akan membuat seorang manusia biasa mampu melakukan hal-hal luar biasa dalam kehidupan. Itulah yang dilakukan oleh ibu saya pada diri saya pribadi. Karena cinta beliaulah maka saya mampu menghadapi tantangan kehidupan dan berkarya untuk kehidupan. Ibu saya menyalakan lentera kehidupan saya dengan cinta kasihnya yang tanpa syarat dan begitu tulus. Inilah yang sering dilupakan oleh seorang ibu rumah tangga”, jawab saya dengan penuh kesungguhan.

Wahai para Ibu dimanapun berada tutuplah mata sejenak dan rasakan bahwa Anda adalah Ibu yang luar biasa yang akan mampu membuat seorang manusia biasa melakukan hal luar biasa dengan cinta kasih Anda.

Mulai saat ini jika Anda ditanya apa pekerjaan Anda, maka jawablah dengan penuh percaya diri dan penuh kebanggaan bahwa Anda adalah seorang ibu rumah tangga!

Terima kasih tak terhingga untuk Ibu saya pribadi. Terima kasih untuk seluruh Ibu yang membaca tulisan ini. Sadarilah bahwa cinta kasih dan pengorbanan yang selama ini Anda lakukan layak mendapatkan penghargaan luar biasa karena nilainya yang tak terukur. Tak ada seorang pun yang dapat melakukan pekerjaan sebanyak yang dapat dilakukan seorang ibu.

Minggu, 22 Maret 2009

KAU DAN CINTA

Ku tlah lakukan banyak hal…
Banyak hal untuk buatmu menghargai diriku…
Diriku disini yang mencintaimu…
Mencintaimu dengan sepenuh hati…

Hati ini tak dapat dibeli…
Hati ini hanya untuk kau seorang…
Orang yang kucintai…
Sangat…

Hanya kau yang kucintai….
Tapi mengapa engkau tak pernah melihatku…
Apa kau tak sudi melihatku
Melihatku yang lemah ini…

Aku memang lemah…
Tak punya apapun
Apapun yang dapat kuberikan untukmu
Selain hatiku…

Kau tak pernah melihatku…
Hanya dia yang kau lihat…
Kau perhatikan…
Kau cintai…

Hanya dia…
Dia yang tak pernah mencintaimu…
Tak pernah sekalipun…
Ia tak mencintaimu…

Sedangkan aku disini…
Mencintaimu dengan sepenuh hati…
Namun kau tak pernah menanggapi perasaanku…
Persaanku yang teramat besar ini hanya untukmu…

Tapi itu dulu…
Sekarang hatiku telah beku…
Tak terasa lagi rasa pedih itu…
Rasa pedih karna mencintaimu…

Sekarang semua tlah berubah…
Tak ada lagi tangisan itu…
Tangisan karna mencintaimu…

Sekarang…
Seolah kau memberi harapan padaku…
Melupakan yang pernah terjadi…
Memulai lagi semua dari awal…

Namun…
Skarang aku tak dapat lagi merasa…
Merasakan cinta itu…
Cinta yang dulu tak berbalas itu…

Cinta itu…
Kini hilang entah kemana…
Hilang ditelan terpaan ombak….
Terpaan ombak yang sangat besar…

Aku tak dapat
Dan tak mau mencoba mencintaimu lagi….
Karna aku takut…
Takut akan terulang lagi kejadian yang dulu…

Skarang aku sudah dapat berdiri…
Berdiri meninggalkanmu…
Beserta cintaku padamu dulu…
Dan memulai kembali semuanya

PENANTIAN

Sekial lama ku mencari
sebuah hati yang kurindukan
Sekian lama ku menanti
dirimu yang ku impikan

Bimbang hati pun menjelma
Tatkala kau nyatakan cinta
Terucap kata janji setia
Membalut dua hati manusia

Badai hati pun menghalang
ombak pun menerjang
Namun cinta tetap bertahan
Bersimpuh direlung hati yang dalam

Kini perahu tlah ditambatkan
pada satu sisi kehidupan
masa yang terus berjalan
semoga menambah kedewasaan
dan cinta kan terus berjalan

Penantian Tiada Arti

matahari menyinari kamar ini
ku dengar kokok ayam menyambut pagi
setiap hari selalu begini
menanti dan menanti lagi

ku matikan televisi ku
ku benahi ranjang kecil ku
ku tata ruang kamar ku
ku buang sampah makanan ku

ku pergi ke kamar mandi
membersihkan diri ini
juga menggosok gigi
tak lupa ku makan pagi

menanti kehadiranmu ke sini
mungkin kah itu hanya mimpi
atau hanya harapan yg dingin
yg tak kan pernah ku miliki

telpon dari mu cukup membuat ku tersenyum
tersenyum kagum melihat kau peduli thd ku
walau sedetik aku mendengarkan suaramu
cukup untuk senyum 1 menit ku

ku hanya berharap
semoga kau sehat-sehat saja
krn ku membutuhkan perhatian mu
krn ku sayang kepada mu

Menggapai Cinta Ibu

“Bu, ada teman yang mau datang bersilaturahim dengan ibu. Kapan bu ada waktu” Siang itu kuhampiri ibu yang sedang duduk menonton televisi. Ibu tak bereaksi apapun, seakan-akan tak mendengar dan merasakan kehadiranku.

“Bu, teman itu bermaksud datang melamar. Bagaimana kalau…”

“Ibu tak peduli dengan semua urusanmu. Kalau ada apa-apa hubungi saja kakek, biar kakek yang urus semuanya!” Dengan ketus ibu memotong pembicaraanku.

Tanganku yang baru saja kuletakkan di atas tangannya ditepiskannya dengan kasar.

“Tapi ibu kan orang tuaku satu-satunya, mau ngak mau ibu harus tahu urusanku ini. Lagi pula….”

Tak kulanjutkan ucapanku karena ibu telah beranjak pergi Begitu saja. Meski sudah kuduga ibu akan bersikap seperti ini, tapi tak urung air mataku jatuh juga.

Sore itu aku ke rumah kakek, bapaknya ibu. Selama ini beliaulah yang menopang ekonomi keluarga kami sejak bapak meninggal tujuh tahun lalu.

Mulanya kakek menolak. Alasannya aku baru saja menyelesaikan studiku dan belum mengamalkan ilmu yang kuperoleh selama empat tahun.

Malah kakek menawariku pekerjaan. Menjadi front officer di sebuah hotel berbintang milik seorang pengusaha yang kini menjadi orang nomor dua di republik ini. Kakek memang dekat dengan pejabat dan orang penting di daerah kami. Jadi, untuk urusan seperti ini bukanlah hal yang sulit baginya.

“Di sana kamu boleh kok berkerudung. Saya sudah bicara dengan Pak JK dan katanya hal itu bukan masalah,” bujuk kakek yang tahu kalau selama ini aku menolak pekerjaan yang mempersoalkan kerudungku.

Tawaran kakek itu kutolak dengan hati-hati. Sebelumnya aku ditawari teman kerja di bank konvensional. Sama seperti kakek, katanya aku boleh berkerudung. Tapi aku tahu, kalau pun dibolehkan pasti yang dimaksud bukan kerudung selebar yang kupakai sekarang. Apalagi saat ini diam-diam aku telah ber-niqab (bercadar-red) meski tak seorang pun di keluargaku yang tahu. Selain itu aku juga sadar, akan banyak pelanggaran syariat yang harus kulakukan jika menerima tawaran itu.

Tapi terus terang sempat terlintas juga kenikmatan yang akan kuperoleh bila mengiyakan tawaran-tawaran tersebut. Dengan materi yang kudapat aku bisa membantu meringankan beban kakek dan ibu. Apalagi aku masih punya delapan adik yang semuanya bersekolah, dan tentu saja masih sangat membutuhkan banyak biaya.

Dan yang paling penting, aku bisa kembali mendapatkan cinta ibu. Cinta yang hilang sejak aku memutuskan hijrah, setahun yang lalu. Ibu yang selama ini sangat hangat dan mencintaiku, sehingga sering membuat adik-adikku iri, telah berubah dingin dan sangat membenciku.

Mengingat semua itu air mataku kembali menetes. Ya Allah, hanya Engkau yang tahu betapa inginnya aku membahagiakan orang-orang yang sangat kucintai ini. Orang-orang yang paling berjasa dalam hidupku. Orang-orang yang memang sudah sepantasnya mendapatkan baktiku.

Tapi ya Allah, aku tak sanggup kalau harus kembali berkubang maksiat untuk memperoleh semua itu. Rasanya sudah cukup semua kemaksiatan yang kulakukan selama ini. Aku tak ingin kembali sesat setelah Engkau tunjukkan jalan-Mu yang lurus. Ya Allah, hanya Engkaulah tempatku mengadu dan bersandar.

“Sudahlah, kalau memang jodohnya biarkan saja. Daripada nanti jadi perawan tua, toh kita juga yang repot!” Nenek yang selalu mendukungku angkat bicara. Saat ini hanya beliaulah yang tidak berubah sikap. Malah diam-diam beliau sering memberiku uang, karena tahu kakek telah menghentikan bantuannya padaku.

Alhamdulillah, akhirnya kakek mau mengalah setelah sempat berdebat panjang dengan nenek. Tapi kemudian aku terhenyak ketika kakek menetapkan sejumlah uang yang menurutku cukup besar. Ya Allah, kalau memang ikhwan ini jodohku dan ia baik bagi diri dan agamaku, maka permudahkanlah urusan ini.

**

Pagi itu, tibalah hari yang sangat bersejarah dalam hidupku. Cuaca yang sejak malam bersahabat, mendadak mendung dan gelap. Sepertinya sebentar lagi turun hujan deras. Tapi gejala alam biasa itu rupanya dimaknai lain oleh sebagian keluargaku. Entah siapa yang memulai, beberapa orang kemudian berinisiatif membuang cabe ke atas genting.

“Biar hujannya tidak jadi turun!” begitu katanya ketika ditanyakan motifnya. Tapi yang bikin ksal ialah ketika salah seorang tante meminta (maaf) pakaian dalamku untuk dibuang ke genting. Katanya lebih ampuh dari cabe. Tentu saja aku menolak sambil menjelaskan kalau tak ada hubungannya antara pakaian dalam atau cabe dengan hujan.

Akhirnya, semua mengomel dengan kekerasanku. Apalagi tak lama kemudian hujan turun deras dibareng dengan angin kencang. Kami sampai sangat khawatir tenda-tenda akan roboh karenanya.

“Percuma, karena sudah terlambat membuangnya. Mestinya sebelum hujan gerimisnya turun.” Lamat-lamat kudengar suara tante menjawab pertanyan adikku.

Aku merasa curiga. Jangan-jangan telah terjadi sesuatu. Buru-buru kulongokkan kepalaku di jendela kamar. Di atas genting, kulihat beberapa biji cabe dan tiga lembar pakaian dalamku yang berhasil diambilnya tanpa sepengetahuanku, padahal sejak tante meminta aku telah mengunci lemari pakaianku.

Alhamdulillah hujan deras dan angin kencang berhenti kurang lebih setengah jam sebelum jadwal akad nkah. Di acara ini yang paling banyak berperan adalah teman-teman ikhwan dan akhwat LDK kampus. Selain karena ibu bersikeras tak ingin ikut campur, juga karena untuk pertama kalinya dalam keluargaku diadakan walimahan yang memisahkan antara mempelai wanita dan pria. Jadi, mereka belum tahu tata caranya.

Ada baiknya juga sikap keluar yang menyerahkan jalannya acara sepenuhnya padaku, meski suara suara sumbang tetap terdengar. Alhamdulillah, di walimahan ini tak ada musik maupun foto-foto. Semuanya berjalan sederhana dan sesuai syariat seperti keinginan kami.

Hampir sejam kemudian rombongan mempelai pria datang. Akad nikah pun segera dilaksanakan. Setelah itu kami pun dipertemukan. Hanya sebentar, karena keluarga suamiku memaksa masuk untuk melihatku. Suamiku hanya sempat meletakkan tangannya di dahiku sembari berdoa dan setelah itu bergegas keluar diikuti yang lainnya.

Aku pun bergerak keluar kamar. Dengan dituntun tante dan seorang akhwat aku menuju ke barisan orang tua untuk sungkeman. Ketika giliran ibu, beliau mendorong tubuhku sehingga aku hampir jatuh dibuatnya.

Aku menangis diperlakukan seperti itu. Kucoba mendekati ibu lagi, tapi teman yang melihat gelagat tidak baik segera menarikku sembari membisikkan agar aku sabar.

Aku pun dituntun untuk langsung menuju pelaminan. Dengan menahan air mata dan rasa sesak di dada, kupaksakan kakiku melangkah. Sikap ibu berlanjut dengan penolakannya menemuiku di pelaminan. Alhasil aku hanya berdua dengan nenek disana. Sore harinya, sat semua sibuk membereskan rumah, adik bungsuku datang menghampiriku. Dengan pelan ia menyampaikan pesan ibu. Katanya aku tak boleh lagi tinggal di rumah ini bila sudah menikah. Katanya, mulai sekarang aku bukan lagi tanggung jawab ibu karena sudah ada yang menanggungku.

“Iya aku tahu kok, bilang ke ibu secepatnya kami akan pindah,” jawabku berusaha bersikap biasa. Aku berusaha menahan gejolak hatiku yang tiba-tiba sesak, menyadari betapa bencinya ibu padaku, padahal sebelumnya akulah anak kesayangannya. Kehijrahanku telah membuat ibu berubah sangat drastis. Hanya dua hari kami berada di rumah ibu. Kemudian aku pun pindah ke rumah mertua. Disana aku disambut baik. Sangat baik malah. Maka mulailah aku berinteraksi dengan keluarga baruku, sambil belajar menyelami watak masing-masing dan senantiasa berusaha menjadi anggota keluarga yang baik.

Sementara ibu tetap dengan sikap dinginnya. Walaupun demikian aku tetap berusaha menyempatkan waktu mengunjunginya. Beliau lebih banyak diam, tapi pada suamiku sudah mau “membuka mulut”. Aku pun senantiasa berdoa agar Allah membuka hatinya dan menerimaku sehangat dulu lagi.

Sekitar dua tahun aku tinggal di rumah mertua. Suami yang seorang thalibul ‘ilmi mendapat tugas dakwah di daerah. Maka kami pun pindah menjalankan amanah yang baru pertama kalinya dibebankan pada suamiku.

Kini enam tahun telah berlalu, alhamdulillah sikap ibu telah membaik. Beliau kembali hangat karena kami telah membuktikan bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan hijab syar’i-ku. Salah satu penyebab sikap keras ibu selama ini, beliau takut dikucilkan para tetangga karena anaknya berbeda dari yang lainnya.

Alhamdulillah aku berhasil membuktikan pada para tetangga bahwa meski berhijab, aku dan suamiku senantiasa menjaga silaturrahim dengan mereka bila kami datang mengunjungi ibu. Malah kini mereka terkadang meminta nasehat dan menanyakan hal-hal yang masih menjadi tanda tanya tentang dakwah salaf ini.

Ya Allah, terima kasih atas semua nikmat yang telah Engkau anugerahkan pada kami. Berilah kami kekuatan dan kemampuan untuk terus mendakwahkan manhaj salaf ini agar mereka yang belum mengerti dapat paham dan mengamalkannya sebagai satu-satunya jalan untuk meraih ridha-Mu. Amin.

Rumus Kecantikan Wanita

Tidak cantik = Minder dan jarang disukai orang.
Cantik = Percaya diri, terkenal dan banyak yang suka.
AH MASA SIH??

Itulah sekelumit rumus yang ada dalam fikiran wanita atau bisa juga akhwat. Sebuah rumus simple namun amat berbahaya. Darimanakah asal muasal rumus ini? Bisa jadi dari media ataupun oleh opini masyarakat yang juga telah teracuni oleh media- baik cetak maupun elektronik- bahwa kecantikan hanya sebatas kulit luar saja. Semua warga Indonesia seolah satu kata bahwa yang cantik adalah yang berkulit putih, tinggi semampai, hidung mancung, bibir merah, mata jeli, langsing, dll. Akibatnya banyak kaum hawa yang ingin memiliki image cantik seperti yang digambarkan khalayak ramai, mereka tergoda untuk membeli kosmetika yang dapat mewujudkan mimpi-mimpi mereka dan mulai melalaikan koridor syari’at yang telah mengatur batasan-batasan untuk tampil cantik. Ada yang harap-harap cemas mengoleskan pemutih kulit, pelurus rambut, mencukur alis, mengeriting bulu mata, mengecat rambut sampai pada usaha memancungkan hidung melalui serangkaian treatment silikon, dll. Singkat kata, mereka ingin tampil secantik model sampul, bintang iklan ataupun teman pengajian yang qadarullah tampilannya memikat hati. Maka tidak heran setiap saya melewati toko kosmetik terbesar di kota saya, toko tersebut tak pernah sepi oleh riuh rendah kaum hawa yang memilah milih kosmetik dalam deretan etalase dan mematut di depan kaca sambil terus mendengarkan rayuan manis dari si mba SPG.
Kata cantik telah direduksi sedemikian rupa oleh media, sehingga banyak yang melalaikan hakikat cantik yang sesungguhnya. Mereka sibuk memoles kulit luar tanpa peduli pada hati mereka yang kian gersang. Tujuannya? Jelas, untuk menambah deretan fans dan agar kelak bisa lebih mudah mencari pasangan hidup, alangkah naifnya. Faktanya, banyak dari teman-teman pengajian saya yang sukses menikah bukanlah termasuk wanita yang cantik ataupun banyak kasus yang muncul di media massa bahwa si cantik ini dan itu perkawinannya kandas di tengah jalan. Jadi, tidak ada korelasi antara cantik dan kesuksesan hidup!.

Teman-teman saya yang sukses menikah walaupun tidak cantik-cantik amat tapi kepribadiannya amat menyenangkan, mereka tidak terlalu fokus pada rehab kulit luar tapi mereka lebih peduli pada recovery iman yang berkelanjutan sehingga tampak dalam sikap dan prinsip hidup mereka, kokoh tidak rapuh. Pun, jika ada teman yang berwajah elok mereka malah menutupinya dengan cadar supaya kecantikannya tidak menjadi fitnah bagi kaum adam dan hanya dipersembahkan untuk sang suami saja, SubhanAlloh. Satu kata yang terus bergema dalam hidup mereka yakni bersyukur pada apa-apa yang telah Alloh berikan tanpa menuntut lagi, ridho dengan bentuk tubuh dan lekuk wajah yang dianugerahkan Alloh karena inilah bentuk terbaik menurut-Nya, bukan menurut media ataupun pikiran dangkal kita. Kalau kita boleh memilih, punya wajah dan kepribadian yang cantik itu lebih enak tapi tidak semua orang dianugerahi hal semacam itu, itulah ke maha adilan Alloh, ada kelebihan dan kekurangan pada diri tiap orang. Dan satu hal yang pasti, semua orang bertingkah laku sesuai pemahaman mereka, jika kita rajin menuntut ilmu agama InsyaAlloh gerak-gerik kita sesuai dengan ilmu yang kita miliki. Demikian pula yang terjadi pada wanita-wanita yang terpaku pada kecantikan fisik semata, menurut asumsi saya, mereka merupakan korban-korban iklan dan kurang tekun menuntut ilmu agama, sehingga lahirlah wanita-wanita yang berpikiran dangkal, mudah tergoda dan menggoda. Mengutip salah satu hadist, Rasulullah Shalallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

“Siapa yang Alloh kehendaki kebaikan baginya, Alloh akan pahamkan ia dalam agamanya”(Shahih, Muttafaqun ‘alaihi).

Hadist diatas dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Baz bahwa ia menunjukkan keutamaan ilmu. Jika Alloh menginginkan seorang hamba memperoleh kebaikan, Alloh akan memahamkan agama-Nya hingga ia dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang bathil, mana petunjuk mana kesesatan. Dengannya pula ia dapat mengenal Rabbnya dengan nama dan sifat-sifat-Nya serta tahu keagungan hak-Nya. Ia pun akan tahu akhir yang akan diperoleh para wali Alloh dan para musuh Alloh.

Syaikh Ibnu Baz lebih lanjut juga mengingatkan betapa urgennya menuntut ilmu syari’at:

“Adapun ilmu syar’i, haruslah dituntut oleh setiap orang (fardhu ‘ain), karena Alloh menciptakan jin dan manusia untuk beribadah dan bertaqwa kepada-Nya. Sementara tidak ada jalan untuk beribadah dan bertaqwa kecuali dengan ilmu syar’i, ilmu Al-Qur’an dan as Sunnah”.

Dus, sadari sejak semula bahwa Alloh menciptakan kita tidak dengan sia-sia. Kita dituntut untuk terus menerus beribadah kepadaNya. Ilmu agama yang harus kita gali adalah ilmu yang Ittibaurrasul (mencontoh Rasulullah) sesuai pemahaman generasi terbaik yang terdahulu (salafusshalih), itu adalah tugas pokok dan wajib. Jika kita berilmu niscaya kita akan mengetahui bahwa mencukur alis (an-namishah), tatto (al-wasyimah), mengikir gigi (al-mutafallijah) ataupun trend zaman sekarang seperti menyambung rambut asli dengan rambut palsu (al-washilah) adalah haram karena perbuatan-perbuatan tersebut termasuk merubah ciptaan Alloh. Aturan-aturan syari’at adalah seperangkat aturan yang lengkap dan universal, sehingga keinginan untuk mempercantik diri seyogyanya dengan tetap berpedoman pada kaidah-kaidah syara’ sehingga kecantikan kita tidak mendatangkan petaka dan dimurkai Alloh. Apalah gunanya cantik tapi hati tidak tentram atau cantik tapi dilaknat oleh Alloh dan rasul-Nya, toh kecantikan fisik tidak akan bertahan lama, ia semu saja. Ada yang lebih indah dihadapan Alloh, Rabb semesta alam, yaitu kecantikan hati yang nantinya akan berdampak pada mulianya akhlaq dan berbalaskan surga. Banyak-banyaklah introspeksi diri (muhasabah), kenali apa-apa yang masih kurang dan lekas dibenahi. Jangan ikuti langkah-langkah syaitan dengan melalaikan kita pada tugas utama karena memoles kulit luar bukanlah hal yang gratis, ia butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Bukankah menghambur-hamburkan uang (boros) adalah teman syaitan?. JADI, mari kita ubah sedikit demi sedikit mengenai paradigma kecantikan.

Faham Syari’at = CANTIK
Tidak Faham Syari’at = Tidak CANTIK sama sekali!
Bagaimana? setuju?.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu ’alaihi Wa sallam bersabda:
”Innallaha la yanzhuru ila ajsamikum wa la ila shuwarikum walakin yanzhuru ila qulubikum”
”Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik kalian dan rupa kalian akan tetapi Allah melihat hati dan kalian” (HR. Muslim)

Mari kita simak syair indah dibawah ini:

Banyak lebah mendatangi bunga yang kurang harum
Karena banyaknya madu yang dimiliki bunga
Tidak sedikit lebah meninggalkan bunga yang harum karena sedikitnya madu

Banyak laki-laki tampan yang tertarik dan terpesona oleh wanita yang kurang cantik
Karena memiliki hati yang cantik
Dan tidak sedikit pula wanita cantik ditinggalkan laki-laki karena jelek hatinya

Karena kecantikan yang sejati bukanlah cantiknya wajah tapi apa yang ada didalam dada
Maka percantiklah hatimu agar dicintai dan dirindukan semua orang.

APAKAH WANITA BISA ENJAKULASI

MEMBUAT TEMAN WANITA PUASSS!!!!

Mungkin anda pernah mendengar, bahwa konon wanita juga bisa mengalami ejakulasi seperti halnya pada pria. Memuncratkan cairan !Benar. Tetapi ini juga masih merupakan bentuk kontraversi pada dunia medis. Tak heran kata G-spot semakin populer saja.

Karena jika wanita sudah menemukan G-spot, dan melatihnya dengan baik, maka dimungkinkan dia bisa melakukan orgasme yang lebih hebat, dan bahkan memuncratkan cairan ( ejakulasi ), seperti halnya pada pria. Bahkan kenikmatan yang muncul akibat rangsangan pada G-spot ini, melebihi orgasme yang diakibatkan pada rangsangan klitoris ( kelentit ).
Sebenarnya G - Spot Itu Apa ?

G - Spot yang bisa diartikan secara “acak” bagian ( zone ) G, adalah serapan dari kata Grafenberg. Lihat hurug G-nya. Nama lengkapnya adalah Dr. Ernst Grafenberg, yang mengadakan penelitikan pada tahun 1950. G - spot kalau diraba bentuknya seperti spon yang kira kira berukuran antara 2 hingga 3 centimeter. Merupakan kumpulan syaraf yang paling banyak, yang juga berhubungan dengan klitoris.

( Gambaran G -Spot , lihat dibawah ini )



G-spot ini jika dirangsang, bisa mengeras dan membesar seperti bola kecil, yang bisa diraba jelas dengan jari. Letak G -spot ini diperkirakan 3 hingga 5 centimeter dibelakang mulut vagina bagian atas. Hal inipun berbeda pada setiap wanita.

Konon, jika bagian yang paling sensitif ini terangsang dengan bagus, maka wanita tersebut akan merasakan sensasi yang luar biasa. Tetapi didalam prakteknya, setiap wanita mengalami secara berbeda.
Apakah Setiap Wanita Punya G - Spot ?

Hal ini masih menjadi tanda tanya. Karena penelitian terhadap keberadaan bagian paling sensitif ini juga berulang. Menurut study dari Masters and Johnson Instituut, setidaknya hanya ditemukan 10 % dari wanita keseluruhan yang mengikuti penelitian, mempunyai G - spot. Sedangkan John Perry dan Beverly Whipple yang juga melakukan penelitian, dalam rapornya menyebutkan, bahwa wanita akan mengalami sensasi orgasme yang luar biasa, dan melebihi orgasme akibat rangsangan pada klitoris.



Bahkan pada 1 pada 10 wanita yang mengikuti penelitian ini, bisa melakukan ejakulasi seperti halnya pria, saat orgasme. Bisa mengeluarkan cairan berwarna putih, dan ditemukan sebagian besar fructose dan enzym. Sama seperti yang bisa dilihat pada sperma pria.

Sedangkan Robert Mallon, seorang ahli Patologi juga melakukan penelitian tentang keberadaan G-pot ini ditahun 80-an. Dari 42 mayat wanita yang diotopsi, ditemukan jaringan yang nampak seperti prostat pada pria. Penelitiannya beberapa tahun kemudian dilanjutkan lagi, dan membedah 17 mayat wanita. Lebih dari 80 % ditemukan jaringan menyerupai prostat.

Walau demikian, keberadaan G-spot masih mengundang tanda tanya. Antara dunia medis dan spiritual saling mempunyai ketertarikan. Karena menurut seks ala Tantra dan Kamasutra, keduanya juga menulis tentang keberadaan “ bagian yang paling ” sensitif, yang kasarnya saja disebut sebagai X - Spot atau Y - Spot.
Apakah Pria Juga Mempunya G-spot

Pria juga mempunya G-spot, yang letaknya didalam anus, dimana bagian prostat bisa dirangsang dan dipijit - pipit dari dalam. Dan hal ini jika sudah diefektifkan melalui latihan yang optimal, akan memberikan efek kenikmatan yang luar biasa.

Perlunya Fiqh Perempuan

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Surah ar-Ruum ayat 21)

***

Zaman modern dan era globalisasi telah membelenggu hidup manusia dalam materalisme, konsumerisme, militerisme dan sentralisme. Kapitalisme telah mengubah hidup menjadi persaingan yang sangat kompetitif, dan cenderung akan menggilas perempuan yang tidak mampu bertahan dengan perubahan. Naluri perempuan, secara positif, adalah menjadi ibu yang penuh tulus melahirkan generasi masa depan lewat cinta kasihnya. Namun, dampak modernisme dan globalisasi, pada sisi negatif, kelembutan perempuan dipakai sebagai lahan bisnis, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Gerak lemah gemulainya dieksploitisir. Misal saja, iklan kosmetik yang memakai sosok perempuan bertebaran di media seperti kehendak modal. Belum lagi iklan-iklan lainnya, yang terlihat sangat vulgar dan menonjolkan lekuk-lekuk tubuh perempuan. Keadaan ini mengakibatkan pelecehan dan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan kian marak. Penjualan (trafficking) manusia semakin memprihatinkan. Indonesia meraih peringkat ketiga terbesar dalam jumlah kasus trafficking. Sampai-sampai PBB perlu memakai anak Jawa sebagai ikon untuk menghentikan kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Di samping itu, di tengah desakan modernisme dan globalisasi yang mengharuskan manusia berkualitas dan mempunyai produktivitas kerja, perempuan tidak terlepas dari prasangka sosial. Nilai kepantasan dan ketidakpantasan tercermin dari beragam tradisi di masyarakat, menuntut perempuan untuk berani dan bertahan dari keterbatasan yang terkondisikan. Kenyataan lain, kerasnya hidup jalanan mengharuskan perempuan lebih mampu melindungi diri sendiri dari kekerasan. Karenanya, bagi perempuan diperlukan perlindungan aturan di dalam kendaraan umum yang sarat dengan tangan-tangan jahil. Misalnya, kursi di barisan sebelah kiri --mutlak dan harus-- diperuntukkan untuk hanya perempuan. Perempuan rentan dengan kekerasan dan perlakuan yang tidak manusiawi. Disinilah perlunya, perlindungan hukum dan pemihakan agama terhadap perempuan (fiqih perempuan), guna menghindarkan perempuan dari ekploitasi yang tidak memperdulikan rasa kasih dan sayang. Namun, menjauhkan perempuan dari akses publik sama sekali, sama saja akan mematikan perannya di ranah publik. Karena itu, mau tidak mau, perempuan harus terlibat langsung dan bergerak searah perubahan waktu guna memperoleh kemajuan bersama --bahkan jika perlu dengan cara yang lebih radikal.

Selama ini, hegemoni budaya dari sudut patriarkhal membatasi perempuan. Kita harus sadar, memperjuangkan kebebasan perempuan untuk mengaktualisasikan diri adalah tidak mudah, tidak sebagaimana halnya laki-laki. Laki-laki mudah saja memperoleh apapun yang mereka inginkan. Suasana hipokrit dan primordial golongan, menutup pintu bagi perempuan untuk memperoleh kesetaraannya. Hanya karena sebagai perempuan, di Saudi Arabia, atas nama agama, seorang perempuan dilarang dan tabu berjalan dengan menyetir sendiri kendaraan. Dengan ketabuan dan olok-olok ini, perempuan yang tengah meradang berkeinginan untuk berubah, lantas, harus terseret aturan dan prasangka sosial yang menilai jelek dan penuh prasangka negatif terhadapnya. Perempuan seringkali menjadi bahan tertawaan; ejekan bagi kaum laki-laki. Perempuan di-“ping-pong” apabila ingin sekedar setara dan memenuhi harapannya. Kadang, perempuan merasa perlu keberanian baja untuk sampai pada kemandirian.

Perempuan sumber kasih sayang. Kelembutannya laksana taburan cahaya bintang yang dimulyakan oleh Allah SWT. Fiqih perempuan dan aturan hukum yang jelas dibutuhkan untuk melindungi peran perempuan dari eksploitasi. Penegasan untuk memberikan perlindungan ini diisyaratkan secara tegas dalam firman Allah SWT (30:21). Pada Ayat tersebut ditegaskan, bahwa perempuan memiliki sifat kepekaan, perasa, dukungan dan perhatian untuk menjalankan fungsi sebagai istri dan ibu. Agar perempuan bisa melakukan fungsi dan memperoleh martabatnya, maka diperlukan perlindungan perempuan dari kekerasan.Bagaimana persisnya? Perlindungan yang dimaksud ialah, menjaga dan memberikan peran kepada perempuan untuk mencapai fungsinya secara maksimal untuk menggapai kesejahteraan diri, keluarga dan masyarakatnya.

Eksistensi perempuan sebenarnya tercermin dalam surat An-Nisaa’. Surah ini membicarakan perempuan. Bagaimanapun, Allah telah mengingatkan kepada manusia, bahwa perempuan diciptakan dari jenis yang sama dan harus diperlakukan dengan mulya dan terhormat. Apabila dalam kenyataan, perempuan mengalami kekerasan yang biadab akibat peran yang tidak adil, maka sesungguhnya mereka itu telah melakukan perbuatan yang lalim. Islam sangat melindungi laki-laki dan --sekaligus juga-- perempuan. Dalam surah An-Nisaa’ ayat 40 disebutkan “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dengan memberikan dari sisiNYA pahala yang besar”. Maksud ayat tersebut ialah, bahwa Allah tidak akan mengurangi pahala orang-orang yang mengerjakan kebajikan walaupun sebesar zarrah, bahkan kalau ia berbuat baik pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah. Ayat tersebut mendorong laki-laki dan perempuan untuk merubah tradisi pencerahan, yaitu sikap yang didasarkan pada akal, alam, manusia, agar diperoleh persamaan, kebebasan dan kemajuan bersama, tanpa membedakan jenis kelamin.

Perempuan berhak mengetas harapan dan kehendaknya, bebas memilih dan bertanggung jawab, mampu membedakan antara yang baik dan jelek. Sehingga dengan kreativitasnya, perempuan mendapatkan tempat dan memperoleh jalan mewujudkan cita hidupnya dengan maksimal. Pencerahan perempuan dibutuhkan. Pencerahan merupakan kebalikan dari eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Pencerahan akan mendorong laki-laki dan perempuan untuk bergerak mengelola zaman ini dengan lebih baik. Pencerahan perempuan yang terpenting pada bentuk tindakan, bukan sekedar ucapan. Bagaimana caranya? Menerapkan cinta kasih, rendah hati, toleransi dan sikap hormat kepada perempuan. Sikap-sikap ini adalah cerminan prinsip Islam.

Maka pencerahan perempuan akan datang dari nalar mandiri yang akan melahirkan kehendak subjektif. Perempuan yang mandiri dan memperoleh kesempatan luas, maka akan melahirkan karya dari lubuk hatinya dalam membawa perbaikan kualitas hidup. Memperoleh kesempatan yang setara bagi perempuan tidak datang dengan sendirinya, melainkan menuntut usaha bersama. Perempuan harus menunjukkan kemampuannya dan berusaha secara gigih memperoleh kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Menarik diri dan bersikap fatalis dengan menyerah dan menanti kesempatan tanpa berbuat sesuatu adalah sikap yang membawa kemunduran bagi eksistensi diri. Perempuan sendiri harus membuka kerja sama dengan beragam akses jaringan. Karenanya, guna memaksimalkan peran perempuan, fiqih perempuan mutlak dibutuhkan. Wallahu a’lam.

Surat buat yang kusayangi..

kemana anda pegi?
meninggalkan kami disini.
Andai engkau disini,
tentu kami menikmati
keindahanmu.
Kembalilah sayang janganlah
murung bermuram muka sendirian.
Temani kami bersenandung puisi.
Biarlah dunia mengeluarkan keburukannya,
namun kenyataanlah yang pasti.
Mendengar lagu untuk mencari
inspirasi membuat puisi.
Entah mengapa hati ini pedih,
mengingat engkau yang menyendiri.
Buat engkau sahabatku yang sedang
menyendiri terbebani kondisi diri.
Ingat dan yakinlah bahwa aku disini
tetap menginginkan hadirmu.

Nirwana Kehidupan

Marilah kita berjalan saling beriringan,
melanglang buana di atas angkasa raya.
Mengarungi lautan di seluruh alam semesta,
mencari arti kehidupan di atas nirwana.

Mari kita berjalan di atas gumpalan mega-mega,
melayang bagaikan tamasya di atas angkasa.
Menembus kabut hitam dengan berbagai rintangan,
menuju tempat yang indah ke alam penuh pesona.

Kan kuceritakan tentang indahnya nirwana yang begitu mengesankan,
agar hatimu damai dalam ketenangan.
di atas nirwana ada mega-mega putih kemilau berjalan beriringan,
seakan tiada kesediahan yang di dalamnya,

suasananya begitu tenang dan penuh dengan kedamaian,
hening bagaikan tiada kegaduhan.
bintang-bintang bertebaran membuat semarak dengan hati bingar,
pesona alamnya begitu indah tiada bandingannya.

setiap insan ingin menggapai untuk dapat naik ke atas nirwana,
begitu banyak yang mencoba untuk dapat sampai ke puncaknya.
tapi banyak yang gagal di tengah perjalanan,
karena tidak dapat melewati segala rintangan-rintangannya.

begitu indahnya alam di sekitarnya,
tak kan bosan dan jemu bila sedang berada disana.
sejuknya angin surgawi dengan aroma bunga warna warni,
membuat setiap yang berada disana terasa begitu damai.

Semuanya begitu tentram bagaikan tiada problema,
begitu tenang tiada sedikitpun kegaduhan.
tiada kepanikan, tiada kekawatiran, tiada kegelisahan,
dan tiada segala yang membingungkan.
yang ada hanyalah ketenangan dan kedamaian......

DI MANAKAH RINDU ?

Sejalan waktu yang kian lalu..
kugapai rindu,
kutunggu selalu… email yang kau janji dulu..
kadang kuharus berebut dengan sang waktu…
tatkala rindu tak terbendung; modemku juga enggan berkompromi
dengan diriku…
dimanakah dirimu..??
kugapai sepi … kunikmati dingin ini sendiri… bersama seonggok rindu
yang menghiburku dengan mimpi..
dimanakah kamu?
Komputer kasihku hiburkan diriku..lumatkan sepi ini dengan game..
kala rindu menggapai kugadaikan dia pada sang waktu..
modemku memberi sinyal tanda sudah tersambung; sayang… dirimu tak kunjung hadir .
pudar mapat jera… beralas kaki berselimut dingin..
beralas rindu…
diriku kering… diatas rindu yang membalutku..
dan bergelut dengan mimpi…
memberiku lebih berarti..
dimanakah dirimu kini…?
yang kutahu… teknologi telah mematahkan semangat merayakan tubuh
tapi menghantarkan roh-roh rindu lewat modem..
aku bahkan tak peduli engkau dimana…
yang penting memberiku segenggam air dan secangkir rindu
kureguk hening kumampatkan sepi…. Kunikmati lagi sang rindu…
memberi bara pada cinta kita..
engkau di antartika, diriku di katulistiwa…itu tak berarti kini..
asal modem dan komputerku menemaniku di sini bersama sang rindu..
dimanakah dirimu?
Aku tak peduli.
Dimanakah rindu?
Itu yang harus ada, agar cinta tetap terjaga

Who I am????

emangnya aku siapa?
mengapa semua seolah aku sang pesakitan!!
aku siapa??
mengapa aku dituntut untuk demikian sempurna!!
aku ini bukan malaikat...
yang bisa tau isi hati orang..
apa yang orang rasakan... apa oarang tu sedih,senang,bahagia....
emangnya aku ini siapa...
terlalu banyak kekurangan yang aku miliki....
jangan menuntut yang sangatt sempurna dari aku...
emangnya aku ini apa??
aku bukan peri..
aku bukan bidadarii
aku hanya insan biasa,,
yang terkadang akupun menangis,tertawa..sama seperti yangn laaaennn
aku jenuh denngan semua
itu bukan akuu
itu bukan dirikuuu
aku gak bisa memberikan yang seperti itu......
salahkah akuu
aku gak pernah mengatakan pada semuaaa
"dimana kalian waktu aku sedih...???
"dimana kalian waktu aku susah...???
karena aku tau kalian sama seperti akuuuu
kalian juga manusia biasa,.,,..


jadi jangan menuntut aku selebih itu..
karena itu semua diluar kuasakuu
aku selalu mencoba mengerti...
tapi gak ada timbal baleknya..
apakah kalian mengerti akuuu...???
kalau YAAAA
itu semua gak pernah terucap!!!!
emanya aku ini siapa???
JAWABB AKUUU

Ternyata Tuhan sangat menyayangiku

Pada saat ujian dan cobaan datang bertubi-tubi menimpaku
Aku terkapar lemas bersimpuh dihadapanMu
Memohon ampun dan bekas kasihMu padaku
Agar kau hentikan semua yang menimpa diriku
Karena kutakut takkan lagi mampu menahannya

Rabb apa salhku padaMu
Hingga ujian dan cobaan itu tak memberi ruang bagiku
Untuk bernafas dan berkata-kata dengan sempurna
Ynag ada hanya isak tangis pertanyaan dalam hatiku
Apakah engkau marah padaku..? atau kau rindu isak tangisku..?

Aku datang pada seorang bijak
Menceritakan rentetan masalah panjang yang menimpaku
Dengan airmata yang membasahi habis wajahku..
Ku terguguk pilu..meminta sang bijak mencari dimana salahku
Karena tak kutemukan penyebab itu ada padaku

Sang bijak hanya tersenyum dan tertawa padaku
Menanggapi rentetan masalah yang kuceritakan padanya
Seraya mengucapkan selamat yang tak kumengerti
Sambil berujar diantara senyum dan matanya yang berair..
"Tiada yang perlu dirisaukan,karena ujian tlah berlalu darimu..
"karena tuhanmu rindu akan tangismu padaNya..

Saat ketenangan dan kenyamanan hati lama kurasakan
Hingga ujian kesulitan tak pernah lagi kurasakan..
Aku bertanya dalam hati..dan pada sahabat karibku..
Apakah aku tak layak lagi muntuk diuji..?
Ataukah tuhanku tak rindu lagi padaku..?

Hingga tak ada lagi ujian berarti yang pernah kurasakan dahulu..
Dan sahabatku kembali mengingatkan ku..
Sesungguhnya kenyamanan dan kesulitan itu juga adalah ujian..
Subhanallah... kutepuk keningku menyadari akan khilafku lagi
Karena kenyamananpun adalah suatu ujian yang harus disyukuri

Tapi.. sadarkupun telat..karena tuhanku langsung menjawab rinduku..
Dan saat itupun..ujian kesulitan datang kembali padaku..
Walau hanya bersirat hati dan ucapan kerinduanku padaNya..
Dan kembali..air mata kesedihan membasahi wajahku..
Sejak saat itu..kutak meragukan lagi tuhanku..

Karena Dia begitu dekat,dan selalu menegurku..
Hanya dia yang berhak memberikan ujianNya..
Kepana semua hamba2Nya yang beriman kepadaNya
Kesulitan dan kenyamananpun adalah ujian dariNYa
Sabar dan syukur adalah kunci dari segalanya..

Tetes embun ntuk api cintamu

Kelemahan terbesar dalam dirimanusia adalah tidak bisa mengalahkan diri sendiri....
Pejamkanlah matamu dalam sejenak tuk bertanya pada diri sendiri apakah yg telah terjadi.....
Kuasailah dirimu, karena dirimu bisa melukai hatimu sendiri bila kamu tidak dapat menguasainya. Seperti halnya rasa takut kehilangan yg malah menghanyutkanmu.....
Sadarilah bahwa kamu tak kan pernah kehilangan aku, aku selamu bersamamu, karena aku adalah bagian dari dirimu sendiri.....
Pahamilah bahwa semua yg ku lakukan adalah semata2 untukmu,
Ketahuilah bahwa aku juga takut kehilangan, tapi aku bisa mengarahkan rasa itu menjadi suatu keseimbangan.... Yakinlah bahwa kita bisa melewati semua aral ini selagi kita mampu untuk menguasai diri kita sendiri......
Sesungguhnya aku takkan pernah berubah.....
Kembalilah ke cinta kita, sebab masih banyak yg harus kita lewati dan mengertilah bahwa aku tak kan pernah bisa tuk melepaskan cintaku untuk mu, karena itu....
Bergegaslah untuk bangun dan raih tanganku, karena aku kan membawamu menuju istana cinta yang sebenarnya

Inginku,cinta...

saat bintang bertabur
sang bulan bertanya
mengapa kelam gelapnya awan
menyelimutiku.............

kuingin terangnya purnama
menerangi setiap langkah ku
langkahku yang lelah menunggu
cinta tulus yang tak menyakiti,melukai,tapi...
cinta yang bersemi karena adanya rasa saling menghargai

haruskah kunanti purnama berikutnya????
mungkin sanggupkah jalani waktu yang tak pasti ini
banyak pengorbanan tak sanggup wujudkan impianku

Untuk belahan jiwa terkasih

mengenalmu.... warna baru dalam idupku
bersamamu....... ku jadi mengerti apa artinya aku
dengan mu.... ku jadi tau apa itu saling berbagi
dan saling mengisi jika bensin kita mulai berkurang
jika boleh kusebut
kau adalah pelangiku....
yang hadir dari sebuah ketulusan
kau memberi warna dan arti yang lebih... untuk ku
belahan jiwa....
hadirmu..pendarkan lara dikalbuku
cintamu...sirnakan letih deraku
matamu yang menjelaskan semua
yang tidak aku tau...
hanya trimakasihhhhh
yang bisa terucap....
karena kau tlah hadir dalam hidupku...

Muara kasih ibu....

Jika kamu melihat Matahari,
seperti itulah cinta ibu kepadamu
Ibu akan selalu ada di tiap harimu yang indah, cerah,
dan memberikan kehangatan untuk mengantarmu mekar
Jika kamu melihat Bulan,
ingatlah Nak....
seperti itulah cinta ibu kepadamu
Selalu mendekapmu kala malam datang, dengan kehangatan yang sejuk dan indah
Jika kamu melihat bunga,
lihatlah Nak, itulah cinta ibu kepadamu.
Seperti bunga-bunga bermekaran di musim semi
yang mengantar aneka warna bunga
membuatmu tersenyum bahagia sambil menyentuhnya
Jika kamu melihat air,
seperti itulah cinta ibu kepadamu, Nak
mengalir, berusaha dapat selalu menyegarkanmu,
dapat mengatasi rasa hausmu
Jika kamu melihat awan
seperti itulah rasa kasih ibu kepadamu
Meneduhi dari panas yang terik
memberi kesejukan ke dirimu
Jika kamu melihat hujan
seperti itulah rasa sayang dan cinta ibu kepadamu
berusaha memberi ketentraman dengan nyanyian yang tak seberapa,
berusaha memberi hari yang indah dengan bau tanah basah
yang selalu kamu nantikan,
karena kamu menyukainya....
Nak, seperti angin.....
Ibu akan selalu berusaha merengkuhmu,
mendamaikanmu,
dalam tiap jejak langkahmu
Nak, seperti tiap benda yang indah di dunia ini
Ibu hanya ingin melihatmu bahagia....
menampilkan senyummu
Yang akan selalu aku kenang
dalam tiap siang dan malam dalam hidupku
yahh karna aku adalah seorang ibu

Akhirnya itulah yang jadi teman bercerita

pastinya sedih banget ya klo dicuekin ma orang yang kita sayang....
hffff dan itulah yang aku rasakan pada saat ini...kacau rasanya... tapi gak apalah..yang namanya hidup mana ada yang sejalan seperti yang kita pengen..ya gak??kadang masih ada senyuman walau itu hanya kamuflase dari sederetan warna hati..boleh jadi ia hanya pendar dari kelelahan yang mendera kala kesibukan meraja dalam setiap detik waktu kita.padahal cuma mau menyapa saja kok susah amat ya!!cuma mau bilang................. hhhhh ah biar ajalah.mungkin gak perlu untuk dikatakan.biar saja kalimat itu aku telan sendiri..gak papa toh aku dah biasa cerita sama burung,batu,pohon,rumput...dan semua benda yang kuanggap mau mendengarku..yahhh aku seperti dulu lagi..hehe lucu memang aku kok sentimeter gini yaaa.tapi gak papa...jika dengan menekan tuts keyboard ini aku lega ..kenapa tidak..ya kan??

Kau tlah Datang

Saat sayap-sayap cinta tak lagi bentangi hatiku
Saat hatiku tak lagi gaduhkan nada cinta yang tlah tiada
Saat Hati ini kering kerontang tanpa sejuk sayang
Tanpa secercah embun harapan menghampiri
hampir patah...... nafasku menanti hadirmu
Cinta itu kembali....tawarkan sejuta lantunan puisi syahdu
rona mesra luluhkan kalbu
seakan membuat aku bangkit dari mimpi buruk
berselimut benci berbantal sepi, berhias sunyi..Cinta itu datang...rubah jalan rancu di hidup kuterangi kelam hatiku tak hilang, hingar bingarkan Cinta dan kasih sayang.Di hatiku yang seakan tlah lama hilang.Terima Kasih sayang....Kau tlah datang...

Bidadari-Mu


kota berbukit indah nan asri..
matahari menjelang menutupi hari..
menyapa sambutan sesosok diri..
kekaguman menyeruak tak tertabiri..

malam menyambut diterjalnya lembah..
sebaris senyum terangkai indah..
rupa nan elok menggugah gairah..
memancarkan aura selaksa anugerah..

air mengalir dedaunan tertata..
wajah rupawan cantik ayu jelita..
tak sadarkan diri khayal meronta..
menampik lamunan penuh dusta..

liarnya arus dijejali bahtera..
derai tawamu alunkan suara..
terseret jiwaku jauh ke muara..
hatiku tenggelam dikedalaman samudera..

wahai.. Maha Pencipta Keindahan..
bidadari-Mu saja membuatku terpesona..
hingga kerengkuh indahnya semesta..
tatapan WajahMu yang Maha Mulia..
tentulah membuat diriku sirna..

ampuni hamba ya Rabb..
atas lemahnya hati dikala Kau uji..
bidadari tersenyum melintasi hari..
biarlah menjadi pengingat diri..
tentang indahnya SurgaMu nanti..
kota berbukit indah nan asri..
matahari menjelang menutupi hari..
menyapa sambutan sesosok diri..
kekaguman menyeruak tak tertabiri..

malam menyambut diterjalnya lembah..
sebaris senyum terangkai indah..
rupa nan elok menggugah gairah..
memancarkan aura selaksa anugerah..

air mengalir dedaunan tertata..
wajah rupawan cantik ayu jelita..
tak sadarkan diri khayal meronta..
menampik lamunan penuh dusta..

liarnya arus dijejali bahtera..
derai tawamu alunkan suara..
terseret jiwaku jauh ke muara..
hatiku tenggelam dikedalaman samudera..

wahai.. Maha Pencipta Keindahan..
bidadari-Mu saja membuatku terpesona..
hingga kerengkuh indahnya semesta..
tatapan WajahMu yang Maha Mulia..
tentulah membuat diriku sirna..

ampuni hamba ya Rabb..
atas lemahnya hati dikala Kau uji..
bidadari tersenyum melintasi hari..
biarlah menjadi pengingat diri..
tentang indahnya SurgaMu nanti..

Titip ibuku ya Allah...

" Nak, bangun... udah adzan subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja... "Tradisi ini sudah berlangsung 16 tahun, sejak pertama kali aku bisa mengingat.Kini usiaku sudah kepala 2 dan aku jadi seorang mahasiswi disebuah universitas negeri, tapi kebiasaan Ibu tak pernah berubah." Ibu sayang... ga usah repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa "pintaku pada Ibu pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah. Pun ketikaIbu mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa Ibu selama ini dengan hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan.Kenapa Ibu mudah sekali sedih ? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah artikel yang kubaca ... orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak ..... tapi entahlah.... Niatku ingin membahagiakan malah membuat Ibu sedih. Seperti biasa, Ibu tidak akan pernah mengatakan apa-apaSuatu hari kuberanikan diri untuk bertanya," Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan Ibu. Apa yang bikin Ibusedih ? "Kutatap sudut-sudut mata Ibu, ada genangan air mata di sana . Terbata-bataIbu berkata," Tiba-tiba Ibu merasa kalian tidak lagi membutuhkan Ibu. Kalian sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kalian, Ibu tidak bisa lagi jajanin kalian. Semua sudah bisa kalian lakukan sendiri "Ah, Ya Allah, ternyata buat seorang Ibu .. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan.Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing.Diam-diam aku bermuhasabah. .. Apa yang telah kupersembahkan untuk Ibu dalam usiaku sekarang ? Adakah Ibu bahagia dan bangga pada putera putrinya ?Ketika itu kutanya pada Ibu, Ibu menjawab," Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kalian berikan pada Ibu. Kalian tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan . Kalian berprestasi disekolah adalah kebanggaan buat Ibu. Kalian berprestasi di pekerjaan adalah kebanggaan buat Ibu . Setelah dewasa, kalian berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua."Lagi-lagi aku hanya bisa berucap," Ampunkan aku ya Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada Ibu. Masih banyak alasan ketika Ibu menginginkan sesuatu. "Betapa sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang ibu rumah tangga seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku untuk "istirahat"dari pekerjaan rumah. Tapi tidak!Ibuku seorang yang idealis. Menata keluarga, merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun. Pukul 3 dinihari Ibu bangun dan membangunkan kami untuk tahajud.Menunggu subuh Ibu ke dapur menyiapkan sarapan sementara aku dan adik-adik sering tertidur lagi...Ah, maafin kami Ibu ... 18 jam sehari sebagai "pekerja" seakan tak pernah membuat Ibu lelah.. Sanggupkah aku ya Allah ?" Nak... bangun nak, udah azan subuh .. sarapannya udah Ibu siapin dimeja.."Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul Ibu sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan," Terimakasih Ibu, aku beruntung sekali memiliki Ibu yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan Ibu...".Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan. .. Cintaku ini milikmu, Ibu...Aku masih sangat membutuhkanmu. .. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat dirimu..
Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat "aku sayang padamu... "
namun begitu, Rasulullah menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai karena Allah.Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita ... Ibu dan ayah walau mereka tak pernah meminta dan mungkin telah tiada.Percayalah.. . kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia.Wallaahua'lam"Ya Allah, cintai Ibuku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakanIbu..., dan jika saatnya nanti Ibu Kau panggil, panggilah dalam keadaan khusnul khatimah. Ampunilah segala dosa-dosanya dan sayangilah ia sebagaimana ia menyayangi aku selagi aku kecil "Aminnnnn ya Rabbal'alamin..

Ajarkan aku tentang "mengasihi' nak...

Istriku berkata kepada ku yang sedang baca koran, "Berapa lama lagi kamu
baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang
untuk makan."

ku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu-satunya, namanya Sindu
tampak ketakutan, air matanya banjir. Di depannya ada semangkuk nasi berisi
nasi susu asam/yogurt (nasi khas India /curd rice).

Sindu anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun.
Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu dan istriku masih kuno,
mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada "cooling effect".

ku mengambil mangkok dan berkata, "Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu
makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan
teriak-teriak sama ayah." ku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang
punggungku.

Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya dan berkata,
"Boleh ayah. Akan saya makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi
semuanya akan saya habiskan, tapi saya akan minta..." agak ragu-ragu
sejenak, "Akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah
mau berjanji memenuhi permintaan saya?"

ku menjawab, "Oh pasti sayang".

Sindu tanya sekali lagi, "Betul nih ayah?" "Yah pasti.." sambil menggenggam
tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.

Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan
Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, "Janji" kata istriku.

ku sedikit khawatir dan berkata, "Sindu jangan minta komputer atau
barang-barang lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang."

Sindu menjawab, "Jangan khawatir, Sindu tidak minta barang-barang mahal
kok."

Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia
bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu.

Dalam hatiku aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan
sesuatu yang tidak disukainya.

Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dengan mata penuh
harap. Dan semua perhatian (ku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya.
Ternyata Sindu mau kepalanya digunduli/dibotaki pada hari Minggu.

Istriku spontan berkata, "Permintaan gila, anak perempuan dibotaki, tidak
mungkin!" Juga ibuku menggerutu, "Jangan terjadi dalam keluarga kita, dia
terlalu banyak nonton TV. Dan program-program TV itu sudah merusak
kebudayaan kita."

Aku coba membujuk, "Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua
akan sedih melihatmu botak."

Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, "Tidak ada 'yah, tak ada keinginan
lain," kata Sindu.

ku coba memohon kepada Sindu, "Tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk
mengerti perasaan kami."

Sindu dengan menangis berkata, "Ayah sudah melihat bagaimana menderitanya
saya menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi
permintaan saya kenapa ayah sekarang mau menarik/menjilat ludah sendiri?


Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi
janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra
(raja India jaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya rela memberikan
tahta, harta/kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri."

Sekarang ku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku, "Janji kita harus
ditepati."

Secara serentak istri dan ibuku berkata, "Apakah ku sudah gila?"

"Tidak," jawabku, "Kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah
belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri."

"Sindu permintaanmu akan kami penuhi."

Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus.
Hari Senin, aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak
berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku. Sambil tersenyum ku
membalas lambaian tangannya.

Tiba-tiba seorang anak laki-laki keluar dari mobil sambil berteriak, "Sindu
tolong tunggu saya."

Yang mengejutkanku ternyata kepala anak laki-laki itu botak. ku berpikir
mungkin "botak" model jaman sekarang.

Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari mobil dan berkata,
"Anak anda, Sindu, benar-benar hebat. Anak laki-laki yang jalan bersama-sama
dia sekarang, Harish adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia."

Wanita itu berhenti sejenak, menangis tersedu-sedu, "Bulan lalu Harish tidak
masuk sekolah, karena pengobatan chemo therapy kepalanya menjadi botak jadi
dia tidak mau pergi kesekolah takut diejek/dihina oleh teman-teman
sekelasnya. Nah, Minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak
saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya saya betul-betul
tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk
anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai anak
perempuan yang berhati mulia."

ku berdiri terpaku dan ku menangis. Malaikat kecilku tolong ajarkanku
tentang kasih.

Aku bukanlah seorang yang memahami

Aku bukanlah seseorang yang berarti
ketika waktu aku bagaikan seorang kiyai
mengobral kata dengan makna selangit
membuat kesombongan berkibar melebihi langit

Aku bukanlah seorang yang memahami
hingga pada saat ku coba mencari arti
dengan merenung dalam diamku
Dan terdapat hati yang tidak dapat dimengerti

Aku bukanlah seorang pertapa
maka aku harus rendah hati
Tak bolah aku bersombong hati
Karena aku bagai buih kan hilang dan berganti

Aku hanya ingin berkarya
hanya kususun kata kata tak bergema
melambangkan kekosongan sebuah jiwa
walau terkadang tak berarti dan tak bermakna

Tapi tak lelah aku untuk terus belajar
Mencari makna akan hidup dan kehidupan manusia
kendati hari ini aku seorang pembelajar
menuju pemahaman akan makna hidup di dunia

Menjaga kesehatan pada masa menstruasi

Pada saat menstruasi rasanya cewek bete banget karena ribet. Tetapi, namanya juga cewek, menstruasi adalah hal yang normal yang harus cewek jalani, karena pada saat itu rahim sedang meluruhkan lapisan dinding rahim yang berupa darah yang enggak dipakai karena enggak terjadi pembuahan.

Untuk menampung darah yang keluar itu cewek menggunakan pembalut wanita. Di pasaran bisa cewek temui berbagai macam pembalut dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan. Terserah cewek, mau pilih yang mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kantung. Tetapi, yang penting adalah bahwa pembalut itu harus berbahan yang lembut, menyerap dengan baik, enggak mengandung bahan yang bikin alergi (misalnya parfum atau gel) dan merekat dengan baik pada celana dalam. Pembalut itu perlu diganti sekitar empat sampai lima kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri yang berkembang biak pada pembalut tersebut, dan menghindari masuknya bakteri tersebut ke dalam vagina.
Cewek mengalami menstruasi rata-rata selama dua-tujuh hari. Masing-masing cewek punya pola sendiri-sendiri yang merupakan kondisi normal baginya. Kalau biasanya dia mens tiga hari, maka mens tujuh hari adalah enggak normal baginya. Sedangkan untuk mereka yang biasanya mens selama tujuh hari maka mens empat hari adalah engak normal buat dia. Kalau kalian mengalami hal ini, lihat ketidanormalan yang lain dan segera periksakan diri ke dokter.

Memilih pakaian dalam

Selain musti sering ganti secara teratur, cewek juga perlu memilih pakaian dalam yang baik. Pakaian dalam (celana dalam dan BH) yang baik bukan berarti harus yang mahal dan bermerek. Bikin sendiri juga boleh kalau kamu bisa. Yang penting adalah bahan yang digunakan sebaiknya yang terbuat dari bahan alami (katun), sehinga dapat menyerap keringat, membiarkan kulit bernapas sehingga membuat cewek merasa nyaman. Bahan sintetis seperti nilon akan membuat cewek kegerahan dan mebuat vagina menjadi lembab. Hal ini sangat disukai bakteri dan jamur untuk berkembang biak.

Ukuran celana dalam juga perlu jadi pertimbangan. Jangan pilih celana dalam yang terlalu ketat karena selain gerah juga menyebabkan peredaran darah enggak lancar. Pilih aja yang ukurannya sesuai, enggak terlalu ketat, tetapi juga enggak kedodoran. (Malu kan kalau lagi nunggu bus mau berangkat sekolah terus celana dalamnya melorot? Bisa-bisa kamu ngetop sesaat!).

Untuk BH, sama saja, pilih yang terbuat dari bahan yang nyaman dan ukurannya sesuai dengan ukuran payudaramu. Orang yang payudaranya besar sering kali merasa lebih nyaman menggunakan BH yang ada kawatnya (wire bra), karena bisa menyangga payudara dengan lebih baik. Tetapi, ada juga yang enggak suka lapisan busa karena terlalu tebal dan bikin gerah. Semua terserah kamu, yang penting nyaman. Buat apa pake pakaian yang kelihatannya cantik, tetapi membuat kamu tersiksa?